Jawaban Aktivitas 5 Halaman 210 Simpulan Kisah Toleransi di Balik Pembangunan Masjid Istiqlal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 5 Halaman 210 Simpulan Kisah Toleransi di Balik Pembangunan Masjid Istiqlal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 halaman 205. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka Bab 8 Menjadi Generasi Toleran Membangun Harmoni Intern dan Antar Umat Beragama. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Menjadi Generasi Toleran Membangun Harmoni Intern dan Antar Umat Beragama

Aktivitas 6

Perhatikan kisah berikut ini! Diskusikan secara kelompok! Simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?

Kisah Toleransi di Balik Pembangunan Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal memiliki kisah toleransi di balik pembangunannya. Masjid Istiqlal merupakan cita-cita Bung Karno dan umat Islam setelah kemerdekaan. Saat itu Bung Karno Bung Karno menginginkan sebuah tempat ibadah yang juga berfungsi sebagai ruang dakwah, musyawarah, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.

Kemudian dibuatlah sayembara desain Masjid Istiqlal pada 1955. Pemenang sayembara tersebut adalah Frederich Silaban, seorang arsitek yang beragama protestan. Bung Karno kemudian menyematkan julukan By the Grace of God (Dengan Rahmat Tuhan) pada Silaban. Silaban juga kerap disebut sebagai arsitek pengukir sejarah toleransi di Indonesia.

Lokasi Istiqlal yang berdampingan dengan Gereja Katedral juga menyimbolkan keberagaman. Awalnya Bung Hatta mengusulkan agar Masjid Istiqlal dibangun di di kawasan Thamrin. Alasannya, saat itu, banyak umat Islam tinggal di daerah tersebut. Namun Bung Karno memiliki pertimbangan lain. Bung Karno memilih di bekas Taman Wilhemina yang atau bersebelahan dengan Gereja Katedral Jakarta.

Bung Karno mempertimbangkan tentang keberagaman bangsa Indonesia, mulai dari agama, suku, budaya, bahasa dalam pemilihan lokasi. Pendirian masjid yang bersanding dengan katedral mencerminkan bahwa bangsa ini memiliki toleransi yang tinggi.

Sumber: Dikutip dari https://www.republika.co.id/berita/pnbv79282/kisahtoleransi-di-balik-pembangunan-masjid-istiqlal

Jawaban:

Kesimpulan

Bung Karno mempertimbangkan tentang keberagaman bangsa Indonesia, mulai dari agama, suku, budaya, bahasa dalam pemilihan lokasi. Sebelum membangun masjid Istiqlal , sudah berdiri Gereja Katedral yang megah. Selanjutnya Bung Karno menyadari Indonesia itu negara beragam. Presiden Sukarno memiliki filosofi berbeda. Pendirian masjid Istiqlal yang bersanding dengan Gereja Katedral mencerminkan bahwa bangsa ini didirikan bersama-sama.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memiliki berbagai misi dalam memimpin masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

1. Masjid Istiqlal harus menyimbolkan negara dengan ciri keislaman moderat bercorak rahmatan lil alamin.

2. Masjid Istiqlal menjadi lambang persatuan dan kesatuan umat Islam berbagai mahzab.

3. Masjid Istiqlal menyimbolkan toleransi antarumat beragama. Salah satunya, karena berdekatan dengan rumah ibadah umat agama lain.

4. Masjid Istiqlal menjadi paru-paru spiritual Indonesia.

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like