Jawaban Aktivitas 3 Halaman 66 Pengertian Amanah dan Jujur Serta Contohnya Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 3 Halaman 66 Pengertian Amanah dan Jujur Serta Contohnya Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 halaman 66. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka Bab 3 Menjadi Pribadi Berintegritas dengan Sifat Amanah dan Jujur. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Menjadi Pribadi Berintegritas dengan Sifat Amanah dan Jujur

Aktivitas 3

Diskusikan secara berkelompok tentang pengertian amanah dan jujur dalam bab ini. Berikan contoh perilaku amanah dan jujur dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing 3 contoh.

Jawaban:

Pengertian Amanah

Secara harfiah, amanah secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata al-amaanah. Kata asal dari al-amaanah ialah al-amnu yang artinya adalah ketenangan jiwa serta terbebas dari segala rasa takut.

Secara bahasa, kata amanah dapat diartikan sebagai sesuatu yang dipercayakan, contohnya seperti penggunaan kata amanah yang ada pada kalimat berikut ini, “titipan ialah amanah.” Dari kalimat tersebut dapat dipahami bahwa bahwa makan dari amanah ialah suatu hal yang dipercayakan sehingga dapat dijaga serta ditunaikan.

Selain pengertian amanah secara harfiah, bahasa dan istilah, beberapa ahli juga turut mengemukakan pendapatnya tentang pengertian amanah, berikut penjelasannya:

1. Abdurrahman As-Sa’idi

Menurut Abdurrahman As-Saidi, amanah adalah segala sesuatu yang dipercayakan pada seseorang serta diperintahkan untuk menunaikan hal tersebut.

2. Abul Baqa’ Al-Kaffawi

Dijelaskan bahwa kata amanah memiliki pengertian yaitu segala sesuatu yang diwajibkan pada setiap hamba. Contohnya seperti zakat, sholat, puasa, menjaga titipan seseorang, membayar hutang dan menjaga rahasia.

3. Quraish Shihab

Menurut Quraish Shihab, amanah dapat diartikan sebagai kepercayaan yang diberikan pada seseorang untuk dijalankan dengan baik serta dipelihara sebaik mungkin. Dalam proses menjaga amanah, orang-orang yang mendapatkan amanah juga harus menghindari segala kemungkinan bahwa suatu saat ia akan menyia-nyiakan amanah tersebut, baik secara disengaja ataupun tidak disengaja.

Contoh Perilaku Amanah dalam kehidupan sehari-hari:

a. Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan semula. Apabila kita dititipi sesuatu oleh orang lain, misalnya barang berharga, emas, rumah, atau barang-barang lainnya, maka kita harus menjaganya dengan baik. Pada saat barang titipan tersebut diambil oleh pemiliknya, kita harus mengembalikannya seperti semula.

b. Menjaga rahasia. Apabila kita dipercaya untuk menjaga rahasia, baik itu rahasia pribadi, rahasia keluarga, rahasia organisasi, atau rahasia negara, maka kita wajib menjaganya supaya tidak bocor kepada orang lain.

c. Tidak menyalahgunakan jabatan. Jabatan adalah amanah yang wajib dijaga. Apabila kita diberi jabatan apapun bentuknya, maka kita harus menjaga amanah tersebut. Segala bentuk penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompok termasuk perbuatan yang melanggar amanah.

d. Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. berupa umur, kesehatan, harta benda, ilmu, dan sebagainya. Semua nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. kepada umat manusia adalah amanah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Pengertian Jujur

Secara umum, jujur adalah sebuah sifat yang membutuhkan kesesuaian antara perkataan yang diucapkan serta perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Itu artinya, seseorang kemudian dapat dikatakan jujur jika ia mengucapkan sesuatu yang sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi dan disertai dengan tindakan yang seharusnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jujur adalah lurus hati atau tidak berbohong. Selain itu, menurut KBBI, jujur bisa juga dikatakan sebagai suatu perilaku tidak curang atau mengikuti aturan yang berlaku. Oleh sebab itu, sikap jujur ini selalu identik dengan sikap baik.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa pengertian jujur menurut para ahli, yaitu:

1. Menurut Mohamad Mustari

Menurut Mohamad Mustari, jujur adalah sebuah perilaku manusia yang didasari kepada usaha untuk kemudian menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, pekerjaan, serta tindakan, baik itu dengan tujuan untuk dirinya maupun kepada pihak lain.

2. Menurut Dharma Kesuma

Dharma Kesuma menyatakan bahwa jujur adalah sebuah keputusan yang ada pada seseorang untuk kemudian mengungkapkan perasaannya, kata–kata, serta perbuatannya. Jika kenyataan yang ada benar–benar berlangsung serta tanpa adanya manipulasi dengan cara meniru atau berbohong supaya memperoleh keuntungan untuk dirinya sendiri.

3. Menurut Nurul Zuriah

Nurul Zuriah mengungkapkan bahwa jujur adalah suatu nilai serta prinsip yang harus ditanamkan di dalam diri seseorang misalnya mengajarkan kejujuran pada anak sejak ia berada di pendidikan dasar. Misalnya, dalam melakukan koreksi hasil ujian teman secara silang di dalam kelas.

Contoh Perilaku Jujur dalam kehidupan sehari-hari

1. Tidak Menyebarkan Rumor Tidak Jelas

Rumor adalah suatu hal yang kebenarannya belum terbukti. Menyebarkan informasi yang sumber dan kenyataannya belum diketahui adalah suatu tindakan yang melawan nilai kejujuran. Maka dari itu, bila mendapat suatu informasi, pertama-tama cari tahu dulu kebenarannya. Jangan sampai menyampaikan sesuatu yang salah pada orang lain.

Sebab, ketika menyebarkan rumor tidak benar secara gamblang, hal tersebut membuat orang lain kehilangan kepercayaan pada diri kita.

2. Mengembalikan yang Bukan Hak

Salah satu perilaku jujur yang patut dilakukan dan diperhatikan adalah mengembalikan sesuatu yang bukan hak.

Ketika kita menemukan dompet di jalan, misalnya. Sebaiknya kita langsung menghubungi orang yang bersangkutan dan mengembalikan dompet tersebut. Atau ketika ada seseorang yang menitipkan kita untuk membantunya berbelanja.

Jika memang ternyata akan ada uang kembalian, maka kita wajib untuk memberikan uang kembalian tersebut secara keseluruhan.

3. Tidak Mencuri Barang Milik Orang Lain

Salah satu perilaku jujur yang patut untuk dilakukan di aktivitas harian adalah dengan tidak mencuri barang milik orang lain. Hal ini bahkan kerap terjadi di keluarga. Mungkin tak bisa dikatakan 100 persen mengambil. Namun, dengan meminjam barang keluarga tanpa izin pun bukanlah sebuah hal yang mulia. Banyak anggota keluarga yang akhirnya bertengkar karena meminjam barang tanpa izin kepada pemiliknya. Jadi, sebaiknya kita berhenti untuk melakukan sifat yang tidak baik ini. Mungkin kita merasa sudah dekat untuk memakai barang keluarga kita.

Kendati demikian, orang yang memiliki barang tersebut belum tentu merasa rela untuk meminjamkannya tanpa izin. Jadi, mulailah membiasakan diri untuk meminta izin ketika ingin meminjam barang siapa pun.

4. Mengakui Kesalahan

Mengakui kesalahan adalah salah satu perilaku jujur. Ketika melakukan hal ini di masyarakat, hati kita akan merasa tenang. Dengan mengakui kesalahan ketika tidak tertib lalu lintas dan ditilang polisi, misalnya. Ketika kita melanggar, tentu saja hal hukuman bisa datang.

Jika memang kita terkena hukuman, hal yang patut dilakukan adalah mengakuinya. Ketidakpatuhan kita terhadap lalu lintas bisa menyebabkan nyawa orang lain dalam bahaya. Jadi, jika ini terjadi, sebaiknya kita mengakui kesalahan dan berkata jujur.

5. Menepati Janji

Di dalam Islam, seseorang yang berperilaku jujur ditandai sebagai seseorang yang menepati janji-janjinya kepada siapa pun, termasuk pada anak-anak. Jadi, bila memberi janji pada siapa pun, pastikan telah siap untuk menepatinya apapun yang terjadi.

Allah SWT pun memberi pujian bagi orang-orang yang jujur dalam berjanji. Melansir dari lamam Muhammadiyah, Dia pernah memuji Nabi Ismail AS yang menepati janjinya dalam Alquran, yaitu:

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا

Artinya: “Dan ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ismail di dalam Alquran.

Sesungguhnya ia adalah seorang yang jujur janjinya, dan dia adalah seorang Rasul dan Nabi,” (Qs. Maryam: 54).

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like