ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 2.1 Halaman 31 Bacalah QS. an-Nisa/4: 136 Dengan Tartil Serta Perhatikan hukum bacaan dan makharijul huruf Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka.
Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas 10 halaman 31. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka Bab 2 Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan Syu’abul (Cabang) Iman Hidup Lebih Nyaman dan Berkah. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???
Aktivitas 2.1
Sebelum memulai pelajaran, marilah kita tadarus Al-Qur`an terlebih dahulu.
1. Bacalah QS. an-Nisa/4: 136 berikut ini secara bersama-sama dengan tartil!
2. Perhatikan hukum bacaan dan makharijul hurufnya!
Jawaban:
Tartil Dalam Membaca Al-Qur’an
Al Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang terkhir disampaikan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara jibril. Satu dari sekian banyak kemukjizatan Al Qur’an adalah balasan pahala bagi yang membacanya terlebih mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Al Qur’an memiliki banyak keistimewaan yang tidak kita jumpai di dalam kitab-kitab lain, sampai cara membacanyapun juga harus sesuai dengan aturan mainnya atau tartil. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Muzzamil ayat empat : “Dan bacalah Al-Qur’an itu secara tartil (perlahan-lahan),”
Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW supaya membaca Al-Qur’an secara seksama (tartil). Yakni membaca Al-Qur’an dengan perlahan-perlahan dengan bacaan yang fasih serta merasakan arti dan maksud dari ayat-ayat yang dibaca itu sehingga berkesan di hati.
Menurut Ustadz Fathoni, menukil pendapat Sayyidina Ali bin Abi Thalib, tafsir dari tartil adalah tajwidul huruf wa ma’rifatul wuquf, yakni membaguskan bacaan huruf-huruf Al-Qur’an dan mengetahui ihwal waqaf. Maka dapat menggarisbawahi bahwa perintah membaca Al-Qur’an itu bukan sekadar tartil, akan tetapi tartil yang se-tartil-tartil-nya, atau tartil secara maksimal dan optimal.
Surat An-Nisa Ayat 136
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū āminụ billāhi wa rasụlihī wal-kitābillażī nazzala ‘alā rasụlihī wal-kitābillażī anzala ming qabl, wa may yakfur billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulihī wal-yaumil-ākhiri fa qad ḍalla ḍalālam ba’īdā
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
2. Hukum Bacaan
Penjelasan lengkap dari nomor-nomor di atas yakni :
1. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Membacanya panjang 2, 4 atau 5 harakat.
2. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Membacanya idgham (masuk ke huruf lam ).
3. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Membacanya panjang 2, 4 atau 5 harakat.
6. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah ba berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
9. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf kaf. Membacanya secara jelas.
12. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Membacanya idgham (masuk ke huruf lam ).
14. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
15. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf kaf. Membacanya secara jelas.
19. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Membacanya idgham (masuk ke huruf lam ).
21. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Membacanya panjang 2, 4 atau 5 harakat.
22. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf zai.
23. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf qaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
24. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
25. Idgham bighunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf ya bertasydid. Membacanya masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
26. Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah ba berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
27. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
28. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
31. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ya. Membacanya secara jelas.
32. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Membacanya panjang 2 harakat.
33. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Membacanya secara jelas.
34. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
35. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
36. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
37. Iqlab karena huruf lam berharakat fathah tanwin bertemu huruf ba. Cara membacanya dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
38. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ‘ain berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
39. Mad ‘iwadh karena huruf dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Makhorijul huruf
Makhorijul huruf artinya tempat-tempat keluarnya huruf. Sementara menurut istilah, yang dimaksud dengan makhorijul huruf adalah tempat-tempat atau letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikannya.
Bagi orang-orang yang mempelajari ilmu tajwid dan membaca Alquran, makhorijul huruf hijaiyah merupakan materi dasar yang harus dikuasai dengan baik dan benar. Sebab, salah mengucapkan salah satu huruf hijaiyah berarti akan menyebabkan berubahnya makna atau arti di dalam Alquran.
Disclaimer:
1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya
2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama
3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain
*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***