ohgreat.id-Kali ini, Ohgreat akan menyajikan mengenai Teknik Dasar Otomotif. Sebelum Siswa menginjak materi ini sebaiknya siswa terlebih dahulu di beri Materi Dasar Teknik Otomotif. Dalam pertemuan kali ini, ohgreat akan menyajikan tentang Meramal Bahaya di Tempat Kerja. Dalam bekerja selain keahlian, seorang teknisi mesin otomotif haruslah mengerti akan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Ayo. mari bersama-sama mempelajari dan mempraktekan semua hal yg berkaitan dengan K3.
Meramal Bahaya di Tempat Kerja
Pencegahan terhadap kecelakaan kerja di industri, perusahaan atau tempat kerja bukan hanya kepedulian para ahli, pemerhati kesehatan atau pemilik perusahaan, tetapi setiap individu harus belajar bagaimana bekerja tanpa melukai diri sendiri atau membahayakan rekan kerjanya atau orang yang berada dilingkungan sekitar tempat kerja. Usaha kita dalam melaksanakan indikatorindikator keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting untuk mewujudkan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.
Di dalam KYT (Kiken, Yoshi, Training) dikenal beberapa level potensi bahayadan penanganan pengobatanya, antara lain:
Tabel 1.1 Level Potensi Bahaya
Berikut disajikan beberapa contoh potensi bahaya pada beberapa proses kerja dilapangan sesuai dengan jenis pekerjaanya, sehingga nantinya kita bisa meramalatau menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada area kerja kita:
1. Potensi bahaya pada proses heat treatment
Heat treatment adalah proses pemanasan logam sampai suhu austenisasi (min7230C) kemudian didinginkan untuk merubah sifat mekanik dari logam sesuaidengan yang diinginkan tanpa merubah komposisinya. Sifat mekanik tersebutantara lain kekerasan, keuletan, kekuatan tari, kekuatan tekan, kekuatan impact,mampu las dan lain sebagainya.
Tabel 1. 2: Level potensi bahya pada proses heat treatment
2. Potensi Bahaya pada proses shot blast
Shot blast adalah proses teknolgi berupa penembakan material abrasif (steel shot) menggunakan baling baling pelempar (blast wheel) untuk menghilangkan material kontaminasi dari permukaan yang berbeda dan juga membentuk profil kekasaran pada permukaan tersebut. (sumber: PT. Komatsu Undercarriage Indonesia)
Tabel 1. 3: Level potensi bahya pada proses shoot blast
3. Potensi Bahaya pada proses magna
Magna adalah proses pemeriksaan keretakan pada komponen menggunakan larutan MFD yang terdiri dari:
a. Serbuk magna: iron oxide (besi) dan flour
b. Pelarut
c. Air bersih
d. Anti karat
Material yang mengandung magnet (besi) sehingga dapat ditarik oleh medan magnet masuk ke dalam Crack (celah yang retak) material dan berkumpul searah medan magnetnya.
Tabel 1.4 Level potensi bahya pada proses magna
4. Potensi Bahaya pada proses IQT link
IQT (induction Quenching Tampering) adalah proses pemanasan dengan cara di induksi sampe mencapai suhu tertentu bapada bagian tertentu sehingga diperoleh kekerasan material pada bagian tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
Tabel 1. 5: Level potensi bahya pada proses IQT link
5. Potensi Bahaya pada proses shot blast assy plant
Tabel 1.6 Level potensi bahya pada proses shot blast assy plant
6. Potensi Bahaya pada proses GCQT (Gas Carburizing Quenching Tempering) assy plant
Adalah proses penambahan carbon pada material untuk mendapatkan kekerasan yang diinginkan
Tabel 1.7 Level potensi bahya pada proses GCQT
7. Potensi Bahaya pada proses WSQT (Water spray Quencing) assy plant
Adalah proses pendinginan dengan cara disemprotkan air. Inti dari proses Quenching yaitu Pemanasan sampai temperatur Austenite (723oC–1250oC) diikuti dengan pendinginan yang cepat pada medium air atau oli sehingga di dapat struktur baja martensite. Dengan tujuan meningkatkan kekerasan material agar tahan aus dan mendapatkan struktur martensit yang keras.
Tabel 1.8 Level potensi bahya pada proses WSQT
8. Potensi Bahaya pada proses IQT Assy
Tabel 1.9 Level potensi bahya pada proses IQT
Pentingnya mengenali terhadap dugaan bahaya yang ada pada area kerja dapat mengurangai terjadinya kecelakaan kerja, jika terjadi kecelakaan kerja dapat mengakibatkan kerugian pada setiap orang.
Jika kita mengalami kecelakaan kerja kita dapat menderita:
1. Sakit dan ketidaknyamanan
2. Kemungkinan berkurangnya pendapatan.
3. Terkucilkan dalam banyak hal, di tempat bekerja, olah raga dan aktifitas sosial lainnya.
Oleh karena itu, perlunya pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan kerja pada perusahaan atau tempat kerja yang kita miliki sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja, Kecelakaan kerja merupakan masalah yang serius bagi masyarakat. Setiap tahun ratusan dari ribuan orang tidak dapat bekerja sedikitnya satu hari dan hampir jutaan jam kerja hilang. Itulah mengapa pemerintah dan organisasi keselamatan melakukan penelitian pada penyebab kecelakaan dan mengenalkan praktik kerja yang aman.
Beberapa temuan dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan:
1. Pekerja-pekerja muda dan orang yang baru dalam pekerjaannya lebihcenderung akan mengalami kecelakan.
2. Pada beberapa industri yang tidak mematuhi peraturan-peraturan keselamatan, kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih tinggi dibandingkan dengan industri yang mematuhi peraturan–peraturan keselamatan.
Ada beberapa penyebab yang sering terjadi pada kecelakaan kerja yang harus kita ketahui sehingga dengan kita mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan dapat membantu dalam merencanakan bagaimana untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang sama.
Ada dua penyebab terjadinya kecelakaan:
1. Tindakan yang tidak aman
Seseorang yang terluka tidak selalu menjadi penyebab kecelakaan. Namun, kecelakaan disebabkan oleh orang yang gagal bertindak dengan aman, atau memperbaiki kondisi tidak aman. Beberapa contoh tentang tindakan tidak aman:
a. Menggunakan peralatan tanpa mempunyai pelatihan yang sesuai tentangcara penggunaannya.
b. Menggunakan alat atau perlengkapan dengan cara yang salah.
c. Salah menggunakan peralatan pelindung pribadi, seperti goggle, ketikadibutuhkan.
d. BercAnda dan bermain.
e. Terburu–buru dan mengambil jalan pintas yang berbahaya melaluibengkel.
f. Mengganggu pekerjaan orang lain, atau membiarkan diri Anda terganggu.
2. Kondisi yang tidak aman
Seseorang mengalami kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak aman, beberapa contoh kondisi yang tidak aman:
a. Lantai yang licin;
b. Penerangan yang kurang;
c. Tempat kerja yang tidak rapi, atau berdebu;
d. Hand tool yang rusak;
e. Mesin yang tanpa pengaman;
f. Material yang ditumpuk dengan kurang baik;
g. Kurangnya instruksi dalam metoda keselamatan di tempat kerja; dan
h. Kurangnya pelatihan dll.
Demikian Pembahasan tentang Meramal Bahaya di Tempat Kerja, semoga sebagai langkah awal kita dalam bersikap dengan baik agar kesehatan dan keselamatan Kita saat bekerja ataupun Praktek dapat tetap terjaga dengan baik.
*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***