Jawaban Aktivitas 3 Halaman 41 Nama-Nama Kitab dan Suhuf Allah Swt. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 3 Halaman 41 Nama-Nama Kitab dan Suhuf Allah Swt. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 halaman 41. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka Bab 2 Meyakini Kitab-Kitab Allah: Menjadi Generasi Pecinta Al-Qur’an yang Toleran. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Meyakini Kitab-Kitab Allah: Menjadi Generasi Pecinta Al-Qur’an yang Toleran

Aktivitas 3

Salin dan isilah tabel ini dengan keterangan nama-nama kitab dan suhuf Allah Swt.

Jawaban:

Kitab-Kitab Allah

1. Kitab taurat

Kitab Taurat merupakan salah satu dari keempat kitab yang Allah SWT turunkan  kepada para nabi dan rasul-Nya. Taurat menjadi kitab pertama yang Allah SWT turunkan.

Allah SWT menurunkan kitab ini kepada Nabi Musa AS sekitar abad ke-12 sebelum Masehi untuk disampaikan kepada umat Nabi Musa AS, yaitu Kaum Ibrani. Nabi Musa AS menerima firman-firman dari Kitab Taurat diatas Bukit Tursina atau yang biasa disebut dengan Gunung Sinai. Kitab Taurat tertulis dan tersusun menggunakan Bahasa Ibrani.

Isi Pokok Kitab Taurat

Kitab Taurat berisikan 10 pokok peraturan atau perintah yang sering disebut dengan The Ten Commandments. Secara keseluruhan kitab Taurat berisi tentang perintah untuk mengesakan Allah SWT, menghormati ayah ibu, dan menyucikan hari Sabtu.

Adapun larangan di dalamnya meliputi menyembah berhala, menyebut nama Allah SWT dengan sia-sia, membunuh manusia, berzina, mencuri, menjadi saksi palsu, dan mengambil hak orang lain.

Berikut isi kitab Taurat seperti dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam:

a. Jangan ada pada Tuhan lain di kehadirat-Ku.

b. Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena Aku Tuhan Allahmu.

c. Jangan kamu menyebut Tuhan Allahmu dengan sia-sia.

d. Ingatlah kamu akan hari sabat (Sabtu), supaya kamu sucikan dia.

e. Berilah hormat kepada ibu bapakmu.

f. Jangan membunuh sesama manusia.

g. Jangan berzina.

h. Jangan mencuri.

i. Jangan menjadi saksi palsu.

j. Jangan berkeinginan memiliki hak orang lain.

2. Kitab Zabur

Kitab Zabur turun kepada Nabi Daud AS di Yerussalem pada sekitar abad 10 sebelum Masehi. Keterangan ini terbukti dalam firman Allah surah Al Isra ayat 55,

وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۖ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

Artinya: “Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”

Kitab Zabur atau yang juga dikenal dengan sebutan kitab Mazmur berisikan tulisan dalam bahasa Qibty. Selanjutnya kitab ini oleh umat Yahudi masih mengamalkannya dengan nama yang berbeda, yaitu Tehilim.

Isi Pokok Kitab Zabur

Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur terdiri dari 150 pasal yang berisi nasihat, hikmah, doa, zikir, nyanyian, dan pujian kepada Allah tentang nikmat yang Allah karuniai. Doa, zikir, nyanyian, dan pujian tersebut seringkali disenandungkan oleh Nabi Daud AS.

Namun, kitab Zabur masih belum mengandung peraturan agama dan hukum-hukum syariat. Sebab pada zaman itu umatnya masih mengikuti ajaran Nabi Musa AS.

3. Kitab Injil

Allah SWT menurunkan kitab Injil untuk diwahyukan kepada Nabi Isa AS dan disampaikan kepada umat Nabi Isa AS, yaitu umat Bangsa Israel. Injil turun kepada Nabi Isa AS di Yerusalem sekitar abad ke-1 Masehi. Isi dari Kitab Injil yang asli berupa berbagai macam keterangan yang nyata dan benar, kurang lebih memuat tentang semua perintah untuk mengesakan Allah SWT. Maksudnya menyembah pada satu Tuhan, yaitu Allah SWT.

Isi pokok kitab Injil

a. Mengajak manusia kepada tauhid

b. Menerangkan beberapa hukum

c. Mengajak an hidup dengan zuhud

d. Menjauhi kerakusan dan ketamakan duniawi.

e. Menerangkan tentang datangnya Nabi Muhammad SAW

4. Kitab Al-Qur’an

Kitab Al-Qur’an menjadi kitab suci paling akhir yang Allah SWT turunkan . Al-Qur’am ini turun kepada nabi terakhir yang sekaligus menjadi penutup para nabi dan rasul, yaitu Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur’an sendiri turun di Gua Hira sekitar tahun 610 Masehi untuk disampaikan kepada umatnya, yaitu umat muslim. Selanjutnya metode turunnya Al-Qur’an adalah secara berangsur-angsur alias tidak langsung sekaligus jadi. Kurun waktu turunnya Al-Qur’an hingga menjadi kita suci yang utuh adalah kurang lebih selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Allah SWT memerintahkan Al-Qur,an diturunkan menggunakan Bahasa Arab.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 185

شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِ‌ۚ

Artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang haq dan yang batil)”

Isi Pokok Kitab Al-Qur’an

a. Akidah

Akidah secara bahasa berarti keyakinan. Sedangkan secara istilah artinya suatu kepercayaan yang harus meyakini dengan sepenuh hati, menyatakan dengan lisan, dan membuktikan dengan amal perbuatan.

Inti pokok dari akidah adalah tauhid atau keyakinan penuh akan keesaan Allah SWT. Seorang Muslim hendaknya tidak meragukan lagi keesaan dan kebesaran Allah, Tuhan alam semesta.

Selain itu, konsep keimanan ini juga berlaku pada rukun iman lainnya. Adapun rukun iman tersebut adalah iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepada rasul, iman kepada hari kiamat, dan iman kepada takdir baik buruk Allah.

b. badah dan Muamalah

Eksistensi manusia di muka bumi ini tentu karena kuasa Allah SWT. Kuasa Allah sebagai pencipta menjadikan-Nya satu-satunya zat yang pantas untuk disembah.

Untuk itu setiap manusia Allah perintahkan untuk menyembah Allah dengan melakukan ibadah. Artinya, manusia Allah perintahkan untuk menyembah atau mengabdi sepenuhnya kepada Allah SWT dengan tunduk, taat, dan patuh kepada-Nya.

Selain beribadah, manusia juga memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan manusia lain. Untuk itu, Allah mengatur hubungan antarmanusia dalam Alquran yang disebut muamalah.

c. Hukum

Hukum dalam Alquran berisikan kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar serta menyeluruh bagi umat manusia. Selain itu hukum ini dapat menjadikan hidup manusia menjadi lebih tentram, adil, dan sejahtera.

Selanjutnya adapun hukum yang tercantum dalam Alquran meliputi hukum perkawinan, hukum waris, hukum perjanjian, hukum pidana, hukum perang, dan hukum antarbangsa.

d. Sejarah

Alquran mengungkapkan sejarah dan cerita masa lalu untuk menjadi pelajaran (‘ibrah) bagi umat Islam. Pelajaran ini bisa menjadi pedoman untuk menjalani kehidupan agar senantiasa diridhoi Allah SWT.

Banyak cerita kisah para sahabat yang memiliki akhlak baik, senantiasa mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dan begitu pula sebaliknya, supaya manusia bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut.

e. Akhlak

Isi kandungan yang tak kalah penting untuk menjadi pedoman manusia adalah akhlak. Secara istilah, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia dan muncul secara spontan dalam tingkah laku sehari-hari.

Figur yang bisa menjadi suri tauladan bagi umat Islam adalah Rasulullah SAW. Sebab, kepribadian beliau bersumber langsung pada Alquran. Dengan mengikuti akhlak Rasulullah, seorang Muslim akan menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan jauh dari akhlak tercela.

f. Ilmu Pengetahuan

Alquran banyak mengandung ayat yang mengisyaratkan ilmu pengetahuan sains dan teknologi. Ilmu ini sangat potensial untuk kemudian dikembangkan guna kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia.

Ayat Allah yang pertama kali turun adalah Al-Alaq, yang memerintahkan umat Islam untuk membaca sebagai jembatan utama untuk mendalami ilmu pengetahuan. Ini mengisyaratkan Alquran ada sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi manusia.

Suhuf Allah Ta’ala

Suhuf merupakan kumpulan wahyu-wahyu dari Allah SWT yang hanya berwujud lembaran-lembaran. Karena hanya berwujud lembaran-lembaran, membuat suhuf tidak dijadikan buku seperti kitab. Wahyu-wahyu tersebut hanya diterima oleh nabi dan tidak untuk disampaikan kepada umatnya.

Suhuf Allah yang Allah turunkan kepada para Nabi, yang berisikan pujian-pujian, zikir dan nasihat-nasihat.

1. Nabi Adam AS menerima 10 suhuf

Menurut beberapa sumber, Nabi Adam menerima suhuf sebanyak 10 suhuf. Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah dan diturunkan ke dunia. Diturunkannya Nabi Adam AS ke dunia bukan karena tanpa alasan. Allah SWT telah memberikan semua pengetahuan mengenai alam semesta hanya kepada Nabi Adam AS. Allah SWT memerintahkan iblis dan malaikat untuk sujud kepada Nabi Adam AS, namun iblis menolak perintah tersebut.

Keirian dan penolakan dari iblis membuat Allah SWT mengusir iblis dari surga. Akibatnya iblis bersumpah akan menggoda setiap manusia dan hamba-hamba Allah untuk berbuat maksiat. Sumpah tersebut memang dilakukan oleh iblis, iblis menggoda Nabi Adam AS untuk memakan salah satu buah terlarang yang ada di surga. Akibatnya Allah SWT mengusir Nabi Adam AS serta Hawa dari surga dan mereka ditempatkan di bumi/dunia.

2. Nabi Syits (Anak Nabi Adam) menerima 50 suhuf

Setelah Nabi Adam meninggal, Nabi Syits yang saat itu sudah berusia 400 tahun menerima pedang, tali, tabut serta kuda yang bernama Maimun dari surge. Kuda tersebut memiliki keistimewaan yaitu ketika kuda itu meringkik, maka hewan melata akan menjawabnya dengan bertasbih.

Seperti yang kita ketahui, nabi Syits memiliki tugas penting yaitu memerangi Qabil, saudaranya sendiri. Nabi Syits dan Qabil melaksanakan perang yang sekaligus menjadi perang pertama kali yang ada di muka bumi. Hasil akhir dari perang tersebut adalah kekalahan Qabil dan kemenangan untuk Nabi Syits.

Setelah memenangkan peperangan tersebut, Nabi Syits kembali ke rumah. Namun sayangnya tak lama setelah itu ibundanya yaitu Siti Hawa wafat. Setelah penguburan dari Siti Hawa, Nabi Syits mendapatkan wahyunya. Nabi Syits menerima suhuf paling banyak, yaitu 50 suhuf.

3. Nabi Musa AS menerima 10 suhuf

Selain menerima kitab suci, yakni Kitab Taurat, Nabi Musa AS juga mendapatkan suhuf sebanyak 10 suhuf. Nabi Musa hidup pada zaman kekuasaan Fir’aun, Fir’aun sendiri merupakan raja yang dikenal sangat zalim dan mengakui dirinya sebagai Tuhan.

Setelah Nabi Musa AS menjadi rasul, Nabi Musa AS dengan lantang mengingatkan Fir’aun untuk bertaubat. Tentu saja Fir’aun menolaknya dan menantang Nabi Musa AS melawan penyihirnya. Karena hal tersebut, Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Musa AS dengan mengubah tongkat Nabi Musa AS menjadi ular. Tak hanya sampai disitu, ketika Nabi Musa AS berada dala situasi pelarian dan terjebak dalam kepungan bala tentara Firaun juga berada di tepi lautan, Allah SWT memberikan mukjizat lain dengan berupa kemampuan membelah lautan. Ketika Fir’aun mengejar sampai ke tengah lautan, tiba-tiba lautan itu kembali tertutup air dan Firaun beserta tentaranya pun tenggelam hingga tewas.

4. Nabi Ibrahim AS menerima 30 suhuf

Nabi Ibrahim AS menerima suhuf sebanyak 30 suhuf. Bisa kitra ketahui bahwa isi dari suhuf Nabi Ibrahim AS adalah berupa nasehat-nasehat dan ada yang mengatakan bahwa isinya adalah nasehat disertai hukum.

Seperti yang kita ketahui, Nabi Ibrahim juga merupakan salah satu nabi yang menerima mukjizat dari Allah SWT. Nabi Ibrahim hidup pada zaman pemerintahan Raja Namrud. Selanjutnya Namrud memerintahkan untuk membunuh seluruh bayi laki-laki yang lahir, hal itu Raja Namrud lakukan untuk melindungi tahtanya.

5. Nabi Idris AS mendapat 30 suhuf

Nabi Idris AS terkenal sebagai nabi yang sangat sholeh serta memiliki kepandaian yang tinggi. Allah SWT memberikan Nabi Idris As sebanyak 30 suhuf. Nabi Idris AS merupakan nabi yang ternilai sangat sabar dalam menjalankan semua perintah dari Allah SWT. Selanjutnya kita ketahui bahwa Nabi Idris AS pernah memiliki kesempatan untuk berjumpa dengan Malaikat Izrail.

Nabi Idris AS pernah meminta Malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya, namun Allah SWT menghidupkan Nabi Idris AS kembali.

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***