Jawaban Aktivitas 6 Halaman 47 Kesimpulan Sejarah Pembukuan Al-Qur’an “Mushaf Usmani” Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 6 Halaman 47 Kesimpulan Sejarah Pembukuan Al-Qur’an “Mushaf Usmani” Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 halaman 47. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka Bab 2 Meyakini Kitab-Kitab Allah: Menjadi Generasi Pecinta Al-Qur’an yang Toleran. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Meyakini Kitab-Kitab Allah: Menjadi Generasi Pecinta Al-Qur’an yang Toleran

Aktivitas 6

Perhatikan catatan sejarah berikut. Diskusikan secara kelompok. Simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?

Sejarah Pembukuan Al-Qur’an “Mushaf Usmani”

Siswa yang budiman, tentunya kalian tahu bahwa al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur. Pada masa Nabi Muhammad saw, al-Qur’an dihafalkan dan ditulis di berbagai media seperti lembaran lontar, batu tulis, pelepah kurma, tulang rusuk unta, maupun kulit binatang. Tulisan tulisan al-Qur’an ini terserak dan tidak terkumpul di satu tempat.

Pada masa kepemimpinan Abu Bakar, al-Qur’an ditulis ulang. Berdasarkan kekhawatiran terhadap banyak penghafal al-Qur’an yang meninggal dalam peperangan, Umar bin Khttab mengusulkan agar al-Qur’an dibukukan. Abu Bakar kemudian menunjuk Zaid bin Tsabit, sekretaris penulisan wahyu pada masa Nabi Muhammad saw sebagai ketua tim.

Akhirnya tulisan al-Qur’an yang masih terserak berhasil disatukan dalam bentuk lembaran-lembaran. Saat itu al-Qur’an masih dalam bentuk lembaran-lembaran yang tidak dijilid atau disebut dengan suhuf. Suhuf al-Qur’an ini kemudian disimpan di rumah Hafsah, istri Nabi Muhammad saw.

Pada masa kepemimpinan Usman bin Affan, agama Islam semakin berkembang luas. Saat itu ditemukan perbedaan bacaan al-Qur’an di antara umat Islam. Jika perbedaan ini berlanjut, dikhawatirkan akan terjadi perpecahan di kalangan umat Islam, seperti perpecahan umat Yahudi dan Nasrani yang memiliki banyak versi tentang kitab suci mereka.

Usman bin Affan kemudian membentuk tim penyusun mushaf al-Qur’an. Tim ini juga diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Tim kemudian mengumpulkan suhuf al-Qur’an yang dimiliki oleh umat Islam untuk diteliti keasliannya. Setelah proses penelitian yang ketat selesai, disusunlah salinan suhuf al-Qur’an dalam bentuk mushaf sejumlah lima naskah. Empat di antaranya dikirimkan ke Mekah, Syiria, Basrah, dan Kufah. Sementara satu naskah lagi tetap berada di Madinah dan disebut sebagai mushaf al-Imam.

Dikutip dari https://ibtimes.id/sejarah-pembukuan-alquran-mushaf-usmani/

Jawaban:

Kesimpulan Sejarah Pembukuan Al-Qur’an “Mushaf Usmani”

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang terjaga keasliannya sampai hari kiamat, redaksinya tidak pernah berubah dari semenjak diwahyukan hingga datang hari kiamat kelak. Sebab, Allah swt. yang memberikan jaminan atas keaslian kitab suci ini.

Allah brfirman:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ

Arab-Latin: Innā naḥnu nazzalnaż-żikra wa innā lahụ laḥāfiẓụn

Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Pada Bacaan artikel diatas bahwasanya penyusunan Al Qur’an dilakukan dengan teliti dan ketat. Setelah proses penelitian yang ketat selesai, disusunlah salinan suhuf al-Qur’an dalam bentuk mushaf sejumlah lima naskah. Empat di antaranya dikirimkan ke Mekah, Syiria, Basrah, dan Kufah. Sementara satu naskah lagi tetap berada di Madinah dan disebut sebagai mushaf al-Imam.

Faktor pendukung lain yang menyebabkan Al-Qur’an selalu terjamin keasliannya ialah sebagai berikut :

1) Banyak penghafal Al-Qur’an tersebar di seluruh dunia yang dengan sendirinya mereka menjadi penjaga keaslian Al-Qur’an. Setiap kejanggalan dan perubahan yang terjadi, pasti diketahui oleh mereka.

2) Umat Islam selalu menjaga keaslian Al-Qur’an dengan berbagai cara. Bacaan Al-Qur’an dijaga dengan kaidah-kaidah pembacaan (qira’ah) dan terikat dalam aturan ilmu tajwid.

3) Umat Islam juga masih melanggengkan kaligrafi (tulisan Arab/Al-Qur’an) bahkan mereka sering berlomba menulis kaligrafi dengan sebaik-baiknya.

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like