Jawaban Uji Pemahaman Halaman 150 Cerita Tentang Daerahku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD Kelas 4 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Uji Pemahaman Halaman 150 Cerita Tentang Daerahku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD Kelas 4 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas jawaban Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD Kelas 4 halaman 150. Pertanyaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD Kelas 4 Kurikulum Merdeka Bab 5 tentang Cerita Tentang Daerahku. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Uji Pemahaman

A. Sejarah Daerah

1. Buatlah biodata diri yang memberikan informasi mengenai diri kalian dan dari mana kalian berasal. Cantumkan mulai dari RT, RW, desa/kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, dan provinsi.

Jawaban:

Jawaban siswa bervariasi

contoh:

Nama : Umar

Tempat/Tgl Lahir : Purbalingga, 17 Agustus 1945

Alamat : Purbalingga Lor

Rt/Rw : Rt 01 Rw 04

Kel/Desa : Purbalingga Lor

Kecamatan : Purbalingga

Agama : Islam

Status Perkawinan: Kawin

Pekerjaan : Wiraswasta

Kewarganegaraan : WNI

Berlaku hingga : Seumur hidup

2. Setelah biodata, tuliskan secara singkat sejarah daerah kalian dahulu!

Asal Usul Purbalingga

Sebuah nama yang pasti tidak akan tertinggal ketika membicarakan sejarah Purbalingga adalah Kyai Arsantaka, seorang tokoh yang menurut sejarah menurunkan tokoh-tokoh Bupati Purbalingga.Kyai Arsantaka yang pada masa mudanya bernama Kyai Arsakusuma adalah putra dari Bupati Onje II. Sesudah dewasa diceritakan bahwa kyai Arsakusuma meninggalkan Kadipaten Onje untuk berkelana ke arah timur dan sesampainya di desa Masaran (Sekarang di Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara) diambil anak angkat oleh Kyai Wanakusuma yang masih anak keturunan Kyai Ageng Giring dari Mataram. Pada tahun 1740 ? 1760, Kyai Arsantaka menjadi demang di Kademangan Pagendolan (sekarang termasuk wilayah desa Masaran), suatu wilayah yang masih berada dibawah pemerintahan Karanglewas (sekarang termasuk kecamatan Kutasari, Purbalingga) yang dipimpin oleh Tumenggung Dipayuda I. Banyak riwayat yang menceritakan tenang heroisme dari Kyai Arsantaka antara lain ketika terjadi perang Jenar, yang merupakan bagian dari perang Mangkubumen, yakni sebuah peperangan antara Pangeran Mangkubumi dengan kakaknya Paku Buwono II dikarenakan Pangeran mangkubumi tidak puas terhadap sikap kakanya yang lemah terhadap kompeni Belanda.

Dalam perang jenar ini, Kyai Arsantaka berada didalam pasukan kadipaten Banyumas yang membela Paku Buwono. Dikarenakan jasa dari Kyai Arsantaka kepada Kadipaten Banyumas pada perang Jenar, maka Adipati banyumas R. Tumenggung Yudanegara mengangkat putra Kyai Arsantaka yang bernama Kyai Arsayuda menjadi menantu. Seiring dengan berjalannya waktu, maka putra Kyai Arsantaka yakni Kyai Arsayuda menjadi Tumenggung Karangwelas dan bergelar Raden Tumenggung Dipayuda III.Masa masa pemerintahan Kyai Arsayuda dan atas saran dari ayahnya yakni Kyai Arsantaka yang bertindak sebagai penasihat, maka pusat pemerintahan dipiindah dari Karanglewas ke desa Purbalingga yang diikuti dengan pembangunan pendapa Kabupaten dan alun-alun. Nama Purbalingga ini bisa kita dapati didalam kisah-kisah babad. Adapun Kitab babad yang berkaitan dan menyebut Purbalingga diantaranya adalah Babad Onje, Babad Purbalingga, Babad Banyumas dan Babad Jambukarang. Selain dengan empat buah kitap babat tsb, maka dalam merekonstruksi sejarah Purbalingga, juga melihat arsip-arsip peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang tersimpan dalam koleksi Aarsip Nasional Republik Indonesia.Berdasarkan sumber-sumber diatas, maka melalui Peraturan daerah (perda) No. 15 Tahun 1996 tanggal 19 Nopember 1996, ditetapkan bahwa hari jadi Kabupaten Purbalingga adalah 18 Desember 1830 atau 3 Rajab 1246 Hijriah atau 3 Rajab 1758 Je.

PENINGGALAN SEJARAH

Selain kekayaan budaya dan beberapa macam upacara tradisional, di Purbalingga terdapat berbagai peninggalan sejarah purbakala. Benda- benda purbakala tersebut tersebar di wilayah Purbalingga, antara lain :

a. BATU LINGGA

Berada di desa Candinata Kecamatan Kutasari + 8 km dari kota Purbalingga, merupakan penginggalan nenek moyang.

2. BATU LINGGA dan GUA GENTENG

Berada di desa Candinata Kecamatan Kutasari + 8 km dari kota Purbalingga. Gua ini letaknya di lereng bukit terbentuk dari lelehan lava yang membeku, gua ini kadang-kadang dikunjungi oleh orang-orang yang ingin bersemedi.

3. GIRI CENDANA

Berada di desa Kojongan kecamatan Bojongsari + 5 km dari kota Purbalingga. Merupakan makam Bupati Purbalingga yang bergelar Adipati Dipokusumo, Adipati Dipokusumo ini memegang tapuk pimpinan pemerintahan Kabupaten Purbalingga, yaitu Dipokusumo II,III, IV, V dan VI, sedangkan adipati yang pertama adalah Raden Tumenggung Dipayuda III, yang mulai memerintah pada saat ditetapkannya KabupatenPurbalingga pada tanggal 18 Desember 18830.

4. GOMBANGAN

Berada di Dukuh Brubahan Desa Kajongan, Kecamatan Bojongsari + 5 km ke utara dari arah kota purbalingga. Merupakan tempat mandi yang berupa sumber mata air dan ramai dikunjungi pada malam hari, terutama pada malam jum?at kliwon. Menurut kepercayaan masyarakat, mata air tersebut dapat memberikan tuah bagi yang mandi ditempat ini dan konon awet muda, dapat mendapatkan jodoh dan naik derajat.

5. SENDANG / PETIRTAAN

Berada di desa Semingkir, Kecamatan Kutasari + 7 km dari kota Purbalingga. Sendang ini konon dapat memberikan tuah bagi yang mempercayainya. Di kunjungi pada malam malam tertentu.6. MAKAM KYAI WILAH Berada di desa Karangsari kecamatan Kalimanah + 5 km dari kota Purbalingga. Merupakan tokoh beragama islam yang cukup berpengaruh. Tempat ini sering dikunjungi orang-orang yang ingin mendoakan dan mengharap berkah dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu.

7. BATU LINGGA, YONI dan PALUS

Berada di Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon + 14 km dari kota Purbalingga. Merupakan peninggalan pada masa hindu.

8. MAKAM NARASOMA

Berada di kelurahan Purbalingga Lor kecamatan Purbalingga

9. ARDI LAWET

Berada di Desa Panusupan Kecamatan Rembang + 30 km dari kota Purbalingga. Merupakan obyek wisata ziarah, karena sebagian besar pengunjungnya adalah para peziarah yang menginginkan berkah dari syekh Jambu Karang, seorang tokoh penyebar agama Islam di daerah Kab. Purbalingga. Di tempat ini terdapat kuku dan rambut Syekh Jambu Karang yang dikeramatkan. Hari-hari ramai adalah Rabu Pon, karena menjelang malam Jum?at kliwon atau Kamis Wage diadakan upacara buku klambu dan yang paling ramai dikunjungi adalah Rabu Pon Bulan Suro. Untuk mencapai lokasi ke Ardi Lawet dapat ditempuh melalui dua jalur yaitu :

1) Purbalingga → Bobotsari → Karanganyar → Karangmoncol → Rajawana → Panusupan→Ardi Lawet

2) Purbalingga → Kaligondang → Pengadegan → Rembang → Rajawana → Panusupan → Ardilawet

B. Kekayaan Alam Daerah

Buatlah tabel yang berisi 2 contoh jenis sumber daya serta pemanfaatannya yang ada di daerah kalian. Jenis sumber daya terdiri dari hewan, tanaman, dan peninggalan sejarah yang berpotensi sebagai sumber daya.

Jawaban:

Kekayanan Alam Daerah

C. Masyarakat Daerah

1. Bagaimana pengaruh bentang alam/kenampakan alam terhadap mata pencaharian masyarakat? Berikan contohnya!

Jawaban:

Mata pencaharian adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Mata pencaharian suatu masyarakat biasanya dipengaruhi oleh kekayaan sumber daya alam yang terdapat di tempat ia tinggal. Hal ini dikarenakan sumber daya alam bisa diolah atau bisa digunakan sebagai produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kekayaan sumber daya alam sendiri dipengaruhi oleh kondisi geografis yang dimiliki oleh suatu wilayah.

Berikut merupakan potensi sumber daya alam di masing-masing kondisi geografis:

a. Daerah pantai: jenis wilayah yang sebagian besar daerahnya merupakan wilayah perairan. Hal ini membuat daerah pantai memiliki kekayaan sumber daya laut yang luar biasa. Selain itu, daerah pantai seringkali menjadi objek wisata bagi wisatawan dalam neger maupun luar negeri karena keindahan alamya. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah pantai akan menggunakan kekayaan dan keindahan sumber daya alam tersebut untuk dijadikan sebagai mata pencahariannya.

b. Dataran rendah: jenis wilayah yang berada pada ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah biasanya memiliki suhu yang panas dengan tingkat kelembaban udara yang rendah yang sangat cocok untuk sektor pertanian. Selain itu, dataran rendah biasanya merupakan pusat aktivitas manusia karena kemudahan mobilitas sehingga biasanya dijadikan sebagai pusat perkotaan dan pusat industri.

c. Dataran tinggi: wilayah yang berada pada ketinggian di atas 700 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi biasanya memiliki suhu udara yang dingin dengan tingkat kelembaban udara yang tinggi sehingga cocok untuk sektor perkebunan. Selain itu, dataran tinggi juga biasanya memiliki keindahan alam yang luar biasa, seperti pegunungan sehingga juga merupakan objek wisata yang menarik bagi wisatawan dalam negeri dan luar negeri.

Contoh dari pengaruh kenampakan alam terhadap mata pencaharian masyarakat Indonesia adalah:

a. Masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi cenderung bekerja pada sektor pariwisata, sektor peternakan, dan sektor perkebunan.

b. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai cenderung bekerja sebagai nelayan, sektor rekreasi, pembuat aksesoris menggunakan cangkang kerang, petani garam, dan budidaya ikan.

c. Masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah cenderung bekerja pada sektor pertanian, sektor peternakan, dan pekerja industri.

2. Sebutkan masing-masing satu dampak positif dan negatif dari adanya pendatang di daerah!

Jawaban:

Bervariasi.

Salah satu dampak positifnya adalah mendorong perkembangan daerah, pemerintah akan menambah jumlah fasilitas umum di daerah akibat pertambahan penduduk. Salah satu dampak negatifnya adalah adanya kesenjangan sosial, ketika pendatang tidak siap beradaptasidi daerah kemudian tidak menemukan mata pencaharian.

 

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *