Jawaban Lembar Aktivitas 8 hal 60 Perempuan Bicara dalam Majalah Dunia Wanita: Kesetaraan Gender dalam Rumah Tangga di Indonesia 1950-an Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Lembar Aktivitas 8 halaman 60 Perempuan Bicara dalam Majalah Dunia Wanita: Kesetaraan Gender dalam Rumah Tangga di Indonesia, 1950-an Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas jawaban Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Kelas 10 halaman 60. Pertanyaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka Tema 01 Sejarah Indonesia. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Lembar Aktivitas 8

Perempuan Bicara dalam Majalah Dunia Wanita: Kesetaraan
Gender dalam Rumah Tangga di Indonesia, 1950-an

Artikel ini disarikan dari penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2018) tentang suara dan pendapat perempuan yang terkait dengan kesetaraan gender dan rumah tangga di Indonesia pada tahun 1950-an yang dimuat di majalah Dunia Wanita. Dengan menggunakan sumber sejarah dari tulisan, karikatur dan opini yang dimuat di majalah Dunia Wanita serta sumber pendukung lainnya dan menggunakan analisis perspektif gender, artikel tersebut mengungkap perkembangan suara perempuan pada tahun 1950-an untuk mendapatkan kesetaraan gender.

Majalah Dunia Wanita didirikan di Medan pada tahun 1949 oleh seorang aktivis dan jurnalis perempuan yaitu Ani Idrus. Dia lahir di Sawah Lunto dari keluarga campuran Minang-Jawa lalu ketika beranjak remaja meneruskan pendidikan di Kota Medan. Aktif dalam berbagai organisasi dan berkarir menjadi jurnalis, Ani menaruh perhatian pada berbagai masalah perempuan sehingga untuk mendorong emansipasi, dia mendirikan majalah Dunia Wanita. Ibu negara Fatmawati dan Istri dari Bung Hatta, Rahmi Hatta termasuk pendukung keberadaan majalah tersebut.

Walaupun majalah tentang wanita tetapi juga mengundang dari penulis laki-laki untuk menyuarakan pemikiran mereka. Pemikiran perempuan yang diterbitkan pada majalah Dunia Wanita membahas tentang berbagai masalah sosial, politik, ekonomi, kesehatan, menjahit, pendidikan dan urusan rumah tangga. Hal yang banyak disuarakan di majalah Dunia Wanita tahun 1950-an, pekerjaan rumah tangga bukan hanya dikerjakan dan dilakukan oleh perempuan tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama dengan laki-laki. Salah satu pesan yang tuliskan dari artikel ini adalah peran perempuan sebagai bagian penting dalam berkemajuan.

Sumber: Ningrum, S. U. D. (2018). Perempuan Bicara dalam Majalah Dunia Wanita: Kesetaraan Gender dalam Rumah Tangga di Indonesia, 1950-an. Lembaran Sejarah, 14(2), 194-215.

Petunjuk Kerja

a. Tugas mandiri secara individu.

b. Kalian dapat menggunakan berbagai sumber untuk menjawab dan melakukan analisis dari topik bacaan di atas.

c. Kemukakan temuan kalian di kelas.

Pertanyaan reflektif:

1. Jelaskan keterkaitan antara sejarah dan ilmu sosial dalam artikel di atas?

Jawaban:

Pada dasarnya, sejarah merupakan sebuah ilmu yang diakronik.

Maksud dari hal tersebut adalah ilmu tersebut dipaparkan memanjang dalam kurun waktu serta menyempit dalam kurun ruang.

Di sisi lain, ilmu sosial merupakan sebuah ilmu yang sinkronik.

Maksud dari hal tersebut adalah ilmu tersebut dipaparkan menyempit dalam kurun waktu serta melebar dalam kurun ruang.

Oleh sebab kedua sifat yang berbeda tersebut, maka saat ilmu sejarah bersinggungan dengan ilmu sosial akan menghasilkan ilmu sejarah yang diakronis dan sinkronis.

Hubungan antara ilmu sejarah dengan ilmu sosial adalah saling terkait. Kedua subjek atau bidang tersebut mempunyai hubungan timbal balik.

Penyebab hal ini adanya ilmu sejarah merupakan masih menjadi bagian dari ilmu sosial.

Oleh sebab itu, kedua subjek tersebut merupakan suatu bidang yang tidak dapat terpisahkan.

Beberapa keterkaitan antara ilmu sejarah dengan ilmu sosial adalah sebagai berikut.

a. Kajian sejarah yang terkait dengan sosiologi.

b. Kajian sejarah yang terkait dengan antropologi.

c. Kajian sejarah yang terkait dengan psikologi.

d. Kajian sejarah yang terkait dengan ilmu politik.

e. Kajian sejarah yang terkait dengan ilmu ekonomi.

2. Analisislah kondisi sinkronik (keadaan masyarakat Indonesia) pada masa itu terhadap perempuan!

Jawaban:

Kondisi sinkronik adalah kondisi yang terjadi pada masa tertentu atau terbatas. Kondisi sinkronik yang kita bahas disini adalah situasi di masyarakat terhadap perempuan pada tahun sebelum dan sesudah 1950-an.

Kedudukan perempuan di Indonesia terpengaruh oleh hukum adat dan tradisi yang berkembang di Indonesia.

Perempuan yang menikah akan disebut ibu karena lekat dengan budaya mengasuh anak di rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga/domestik. Walaupun sudah berpendidikan pun budaya tersebut tetap melekat pada perempuan yang harus menjalani peran tersebut.

Selain itu, adanya pemikiran bahwa setiap rumah tangga punya peran masing-masing seperti laki-laki diberikan pendidikan untuk aktif berkarir dan terjun di masyarakat, sedangkan perempuan mau berpendidikan ataupun tidak diharuskan di rumah untuk mengurus anak dan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga.

Pada zaman itu, banyak orang tua yang justru memasukkan anak perempuannya ke pendidikan keterampilan khusus seperti menjahit, memasak, mengurus anak, dan pekerjaan rumah tangga.

Sehingga semakin kuat pemikiran bahwa laki-laki berkiprah di politik, sedangkan perempuan berada pada fungsi reproduksinya.

Disini perempuan berperan dalam mendukung dan membantu laki-laki untuk sukses dalam berpolitik dan berkarir, namun juga diberi tanggung jawab untuk melahirkan dan mendidik anak yang disebut-sebut akan menjadi penerus bangsa yang baik. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai organisasi.

Pada tahun 1920-1940an, jumlah perempuan yang mengenyam pendidikan semakin meningkat.

Walaupun masih berkutat dengan budaya yang melekat kuat di masyarakat Indonesia, tetapi banyak perempuan yang sudah mulai banyak aktif di luar rumah, melakukan kegiatan sosial, organisasi, agama, nasionalis dan kepemudaan.

Kemudian mereka banyak menyuarakan hak-hak perempuan bahwa perempuan pantas untuk memiliki pendidikan, akses kesehatan yang memadai, pernikahan yang setara, pekerjaan domestik bekerja bersama dengan laki-laki, aktif terlibat di politik, dan ekonomi.

Setelah Indonesia merdeka, banyak perempuan yang turut andil dalam mengisi kemerdekaan dan berperan penting dalam memajukan kehidupan perempuan dan negara. Salah satu caranya yaitu menyuarakan melalui tulisan di majalah.

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *