Jawaban Lembar Aktivitas 4 Aktivitas Individu halaman 145 Mengapa Sriwijaya disebut Kedatuan bukan Kerajaan? Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Lembar Aktivitas 4 Aktivitas Individu halaman 145 Mengapa Sriwijaya disebut Kedatuan bukan Kerajaan? Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas jawaban Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas 7 halaman 145. Pertanyaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka Tema 03 POTENSI EKONOMI LINGKUNGAN. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Lembar Aktivitas 4 Aktivitas Individu

• Mengapa Sriwijaya disebut Kedatuan bukan Kerajaan?

Jawaban:

Kerajaan Sriwijaya menerapkan sistem monarki kedatuan. Oleh sebab itu, beberapa ahli sejarah lebih sepakat menyebut Sriwijaya sebagai kedatuan, bukan kerajaan. Kedatuan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7, di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Adapun sejarah tentang pendirian Kedatuan Sriwijaya diketahui dari Prasasti Kedukan Bukit yang berumur 605 Saka atau 683 Masehi.

Datu adalah sebutan seorang pemimin (raja atau ratu) dalam bahasa Melayu, dengan gelar tertingginya adalah Datu Maharaja. Adapun wilayah Sriwijaya dibagi ke dalam beberapa bagian yang disebut mandala. Setiap mandala di Sriwijaya dipimpin oleh seorang Datu Mandala yang kedudukannya lebih rendah dari Datu Maharaja. Selain itu, dalam sistem monarki kedatuan yang diterapkan Sriwijaya, juga terdapat pejabat-pejabat pemerintahan seperti raja muda, menteri agama, panglima perang, dan pengurus buruh.

Arkeolog dan sejarawan asal Perancis, George Coedes, mengemukakan alasan lain mengapa Sriwijaya disebut kedatuan, bukan kerajaan.

Menurut Coedes, nama kedatuan melekat pada Sriwijaya karena kerajaan itu merupakan sebuah pusat ilmu dan ajaran agama Buddha. Coedes menyebutkan, kedatuan adalah tempat orang-orang belajar agama Buddha. Oleh karena itu, menurut dia, Sriwijaya lebih tepat disebut sebagai kedatuan ketimbang kerajaan.

Pendapat Coedes bisa merujuk pada tulisan Biksu I-Tsing yang mengisahkan bahwa Kedatuan Sriwijaya adalah pusat ilmu dan ajaran Buddha di Asia Tenggara pada masa itu.

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *