Jawaban Lembar Aktivitas 2 halaman 16 Kisah 3: Belajar dari Data Laporan Metereologi Pemerintah Hindia Belanda dan Karya Sastra Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Lembar Aktivitas 2 halaman 16 Kisah 3: Belajar dari Data Laporan Metereologi Pemerintah Hindia Belanda dan Karya Sastra Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas jawaban Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Kelas 10 halaman 16. Pertanyaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka Tema 01 Sejarah Indonesia. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Lembar Aktivitas 2

Kisah 3: Belajar dari Data Laporan Metereologi Pemerintah Hindia Belanda dan Karya Sastra

Berlayar di Tengah Badai: Cuaca di Selat Malaka

dalam Catatan Meteorologi dan Sastra, 1850-1885

Berdasarkan dokumentasi dalam laporan resmi pemerintah Hindia Belanda maupun tradisi sastra Melayu pada tahun 1850 hingga tahun 1885, Selat Malaka merupakan jalur pelayaran dan perdagangan penting. Banyak kapal dari berbagai bangsa melintasi Selat Malaka. Terletak pada posisi yang strategis, selat ini menjadi perhatian penting. Dokumentasi tersebut juga mencatat kecelakaan kapal yang karam karena badai. Sumber sejarah dari laporan pemerintah Hindia Belanda dan Sastra Melayu, terutama karya Abdullah Kadir bin Abdul Munsyi, memaparkan tentang cuaca yang sering berubah secara tibatiba dan bintik matahari yang menyebabkan badai sehingga terjadi banyak kecelakaan kapal.

Referensi: Garadian, Endi Aulia. (2020), “Berlayar di Tengah Badai: Cuaca di Selat Malaka dalam Catatan Meteorologi dan Sastra, 1850-1885”. Jurnal Sejarah. Vol. 3(1), 2020: 1 –16

Dari Kisah 3 tentang data laporan meteorologi tersebut, analisislah manfaat apa yang dapat kalian dapatkan? Tulislah jawaban kalian di buku atau media lain!

Jawaban:

Manfaat yang dapa diambil dari kisah tersebut yaitu

a. Mengetahui cuaca di selat Malaka, karena selat yang juga menghubungkan Samudra Pasifik dengan Hindia ini memang sering mengalami konjungtur, yaitu keadaan cuaca yang bisa berubah secara tiba-tiba.

b. Dapat mempersiapkan diri dan mempersiapkan perlengkapan kapal dengan baik sebelum berlayar melewati selat Malaka.

c. Mengetahui tentang Selat Malaka yang digunakan sebagai jalur pelayaran dan perdagangan penting pada tahun 1850 hingga 1885.

Pembahasan :

Kisah ini membahas tentang perubahan iklim di Selat Malaka, baik yang tercatat dalam catatan resmi pemerintah maupun tradisi sastra Melayu.

Laut yang menghubungkan Samudra Pasifik dengan Hindia ini memang sering mengalami konjungtur, yaitu keadaan cuaca yang bisa berubah secara tiba-tiba. Fenomena alam ini pada gilirannya membuat segala aktivitas pelayaran dan pelayaran di Selat Malaka yang sebenarnya cakupannya tidak cukup besar, penuh dengan risiko.

Dalam laporan tersebut, catatan meteorologi dan untaian imajinasi dalam karya sastra Melayu, setidaknya, tampaknya mengarungi selat itu tidak semudah yang dibayangkan, apalagi pada tahun 1850-1885, tahun-tahun di mana teknologi pelayaran dan klimatologi belum secanggih seperti saat ini. Studi ini juga menunjukkan bagaimana bintik matahari mempengaruhi perubahan cuaca di Selat Malaka.

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *