Jawaban Lembar Aktivitas 11 Aktivitas Individu halaman 160 Konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Lembar Aktivitas 11 Aktivitas Individu halaman 160 Konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas jawaban Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas 7 halaman 160. Pertanyaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka Tema 03 POTENSI EKONOMI LINGKUNGAN. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Lembar Aktivitas 11 Aktivitas Individu

• Bagaimana konflik yang terjadi antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji?

Jawaban:

Konflik internal di Kesultanan Banten terjadi akibat perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji. Latar belakang konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji adalah upaya Sultan Haji merebut kekuasaan dengan bersekongkol bersama VOC. Sultan Ageng Tirtayasa adalah salah satu raja di Nusantara yang menentang keras pendudukan VOC di Indonesia.

Pembahasan:

Sultan Ageng Tirtayasa adalah Sultan Banten keenam, yang memimpin sejak 1651 hingga 1683. Pada masa kekuasaannya, Kesultanan Banten berhasil mencapai puncak kejayaan. Di sisi lain, masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa juga diwarnai konflik internal kerajaan.

Peran Sultan Ageng Tirtayasa dalam upaya mempertahankan Kesultanan Banten adalah melakukan sabotase dan perusakan kebun tebu serta pabrik-pabrik penggilingan VOC pada 1656. Pasukan Banten juga membakar kampung-kampung yang dijadikan sebagai pertahanan Belanda. Berkat kegigihannya, sejumlah kapal VOC serta beberapa pos penting berhasil dikuasai oleh Sultan Ageng Tirtayasa.

Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa dalam menentang VOC kurang disetujui oleh sang putra, Sultan Haji. Mengetahui hal ini, perwakilan Belanda, W. Caeff, berusaha mendekati Sultan Haji, yang dianggap mudah dihasut.

Sultan Haji dipercaya oleh ayahnya untuk mengurus kepentingan dalam negeri kerajaan. Sedangkan Sultan Ageng Tirtayasa mengurus kepentingan luar negeri kerajaan bersama salah seorang putranya yang lain. Akibat termakan hasutan Belanda, Sultan Haji menuding bahwa pembagian tugas yang diberikan Sultan Ageng Tirtayasa adalah suatu upaya untuk menyingkirkannya dari takhta kesultanan.

Pada akhirnya, Sultan Haji membelot untuk bersekongkol dengan VOC dan menjadi musuh ayahnya sendiri. Pertempuran pun berlangsung sengit, karena Sultan Ageng Tirtayasa tidak berhenti melakukan perlawanan terhadap putranya yang dibantu VOC. Namun, pada akhirnya, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap oleh VOC dan dipenjara di Batavia sampai tutup usia pada 1692. Setelah sang ayah ditangkap, keinginan Sultan Haji untuk naik takhta Kesultanan Banten berhasil tercapai. Kendati demikian, masa kekuasaan Sultan Haji menandai kemunduran Kesultanan Banten, karena perjanjiannya dengan VOC sangat merugikan kerajaan.

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *