Jawaban Aktivitas Belajar 1 Halaman 30 Penerapan Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat PPKn SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas Belajar 1 Halaman 30 Penerapan Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat PPKn SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi PPKn SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum Merdeka Bagian 1 Pancasila. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Unit 2 Penerapan Pancasila dalam Konteks Berbangsa

Aktivitas Belajar 1

Setelah melakukan refleksi diri tentang bagaimana penerapan Pancasila dalam diri kalian, saatnya kita mencermati situasi sekitar kalian, berpikir kritis, dan merefleksikan bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Kalian dapat menyebutkan contoh kegiatan sehari-hari yang merupakan implementasi Pancasila dan yang bukan.

Jawaban:

Penerapan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari:

1. Penerapan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sila pertama sangat mengutamakan aspek ketuhanan dalam setiap segi kehidupan kita.

Berikut ini contoh penerapan Pancasila, khususnya sila Ketuhanan yang Maha Esa, dalam kehidupan sehari-hari:

a. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut. Kepemilikan terhadap agama tersebut harus dengan ketakwaan pada Tuhan.

b. Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.

c. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.

d. Saling bekerja sama antarumat beragama dalam hal yang bersifat memajukan kepentingan umum, misalnya kerja bakti atau gotong royong di desa.

e. Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena sesuai UUD 1945, setiap orang berhak untuk memilih dan memeluk agama sesuai dengan apa yang dikehendakinya.

2. Penerapan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Rantai emas menjadi lambang dari sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mewakili keinginan Bangsa Indonesia untuk berada di posisi setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.

Di bawah ini beberapa contoh penerapan Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab:

a. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras, dan adat istiadat.

b. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita dalam berbagai kondisi.

c. Tidak melakukan diskriminasi pada siapa pun. Diskriminasi yang dimaksud ialah membeda-bedakan sesama warga negara, baik perbedaan karena tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.

d. Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan seseorang sesuai dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat.

e. Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban orang lain.

3. Penerapan Sila Persatuan Indonesia

Pohon beringin menjadi simbol sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Persatuan di antara rakyat Indonesia merupakan kekuatan dasar dalam mempertahankan keamanan dan pertahanan Indonesia dari ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.

Berikut ini beberapa contoh penerapan Pancasila sila Persatuan Indonesia:

a. Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

b. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian menjadi lebih maju.

c. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.

d. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.

e. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa Indonesia. Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah.

4. Penerapan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat/Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil keputusan, yakni yang harus dilakukan secara tegas.

Sila keempat juga bisa dikatakan mewakili semangat demokrasi yang menjadi bentuk pemerintahan Indonesia. Berikut ini contoh penerapan sila keempat:

a. Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk menyelesaikan setiap permasalahan dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut berkenaan dengan kepentingan dua orang atau lebih.

b. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan menggunakan hak pilih serta mengajak orang lain untuk menggunakan hak pilihnya.

c. Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu sebagai salah satu perwujudan demokrasi.

d. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar menyetujui apa yang kita katakan atau lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada kita.

e. Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.

f. Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilakukan oleh pemerintah.

5. Penerapan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Padi dan kapas menjadi simbol sila kelima atau terakhir, yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Adanya sila tersebut diharapkan bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Di bawah ini beberapa contoh penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:

a. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang kesulitan.

b. Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.

c. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa saja orang yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapapun.

d. Tidak mengganggu orang lain, apa pun yang sedang kita lakukan. Menegur siapa saja yang mengganggu ketertiban umum dan keamanan di tengah masyarakat.

e. Menghargai karya atau hasil ciptaaan orang lain. Hargai pula karya yang kita hasilkan sendiri.

f. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like