Jawaban Aktivitas 9.2 Halaman 199 Buatlah Pertanyaan Sesuai Bacaan Mari Bertafakur Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 9.2 Halaman 199 Buatlah Pertanyaan Sesuai Bacaan Mari Bertafakur Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 halaman 199. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 9 Rukhṣah: Kemudahan Dari Allah Swt dalam Beribadah kepada-Nya. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Aktivitas 9.2

Mari Bertafakur

Bacalah uraian di bawah ini untuk dijadikan renungan!

Islam merupakan agama yang paling sempurna bagi seluruh umat manusia sepanjang zaman. Salah satu bukti kesempurnaan Islam adalah hukumnya yang tegas dan jelas namun mudah dan fleksibel dalam pelaksanaannya.

Setiap muslim diwajibkan melaksanakan ibadah utama seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Namun, Islam tetap memberikan jalan keluar bagi orang yang tidak bisa melaksanakannya dengan sempurna. Salah satu perhatian Islam adalah kemudahan atau keringanan yang dikenal dengan rukhṣah.

Setelah membaca uraian Mari Bertafakur di atas, tentu muncul pertanyaan dalam benak kalian. Silakan tulis 3 pertanyaan sebagaimana pada tabel berikut kemudian serahkan pertanyaan tersebut pada teman di samping kalian untuk dijawab!

Tahukah kalian, hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. mempunyai tujuan agar manusia mampu menjalankan amanah. Untuk mengatur segala tatanan kehidupan hamba-Nya agar berjalan dengan baik, Islam memiliki aturan syariat. Setiap perintah dan larangan yang ditetapkan oleh-Nya sesuai kemampuan manusia, dan tidak memberatkan manusia melebihi dari kemampuannya. Sebab, semua yang diperintahkan berarti sangat dibutuhkan oleh manusia, dan semua yang dilarang berarti sangat berbahaya bagi manusia.

Tingkat kemampuan manusia dalam melaksanakan syariat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kondisi normal berbeda pelaksanaannya dibandingkan dengan kondisi tertentu (darurat). Allah Swt. memberikan kemudahan (rukhṣah) dalam pelaksanaannya agar tercapai kemaslahatan umat.

Sebagai contoh orang yang sedang dalam berpergian (musafir) diberikan kemudahan yaitu salat wajib dapat dilaksanakan dengan cara menjamak, meringkas atau dengan keduanya. Dalam hal ini Allah Swt. telah memberikan kemudahan bagi hamba-Nya untuk melaksanakan perintah-Nya. Begitu sayang Allah Swt. kepada semua hamba-Nya.

Jawaban:

1. Apa arti Islam?

Jawaban:

Ditinjau dari segi bahasanya, yang dikaitkan dengan asal katanya (etimologis), Islam memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut:

a. Islam berasal dari kata ‘salm’.

As-Salmu berarti damai atau kedamaian. Firman Allah SWT dalam Alquran,

وَإِن جَنَحُوا۟ لِلسَّلْمِ فَٱجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Arab-Latin: Wa in janaḥụ lis-salmi fajnaḥ lahā wa tawakkal ‘alallāh, innahụ huwas-samī’ul-‘alīm

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian (lis salm), maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Anfal : 61).

Kata ‘salm’ dalam ayat di atas memiliki arti damai atau perdamaian. Ini merupakan salah satu makna dan ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam merupakan agama yang mengajarkan umatnya untuk cinta damai atau senantiasa memperjuangkan perdamaian, bukan peperangan atau konflik dan kekacauan.

وَإِن طَآئِفَتَانِ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱقْتَتَلُوا۟ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنۢ بَغَتْ إِحْدَىٰهُمَا عَلَى ٱلْأُخْرَىٰ فَقَٰتِلُوا۟ ٱلَّتِى تَبْغِى حَتَّىٰ تَفِىٓءَ إِلَىٰٓ أَمْرِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن فَآءَتْ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَهُمَا بِٱلْعَدْلِ وَأَقْسِطُوٓا۟ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ

Arab-Latin: Wa in ṭā`ifatāni minal-mu`minīnaqtatalụ fa aṣliḥụ bainahumā, fa im bagat iḥdāhumā ‘alal-ukhrā fa qātilullatī tabgī ḥattā tafī`a ilā amrillāh, fa in fā`at fa aṣliḥụ bainahumā bil-‘adli wa aqsiṭụ, innallāha yuḥibbul-muqsiṭīn

“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al Hujarat : 9).

b. Islam Berasal dari kata ‘aslama’

Aslama artinya berserah diri atau pasrah, yakni berserah diri kepada aturan Allah SWT.

Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam merupakan seseorang yang secara ikhlas menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada Allah SWT.

Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya.

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَٱتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَٱتَّخَذَ ٱللَّهُ إِبْرَٰهِيمَ خَلِيلًا

Arab-Latin: Wa man aḥsanu dīnam mim man aslama waj-hahụ lillāhi wa huwa muḥsinuw wattaba’a millata ibrāhīma ḥanīfā, wattakhażallāhu ibrāhīma khalīlā

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya (aslama wajhahu) kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” (QS. An-Nisa : 125)

Sebagai seorang muslim, sesungguhnya Allah meminta kita untuk menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita hanya kepada-Nya.

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Arab-Latin: Qul inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil-‘ālamīn

“Katakanlah: “Sesungguhnya salatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’am : 162)

أَفَغَيْرَ دِينِ ٱللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُۥٓ أَسْلَمَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ

Arab-Latin: A fa gaira dīnillāhi yabgụna wa lahū aslama man fis-samāwāti wal-arḍi ṭau’aw wa kar-haw wa ilaihi yurja’ụn

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.” (QS. Ali Imran : 83)

c. Islam Berasal dari kata istaslama–mustaslimun

Istaslama–mustaslimun artinya penyerahan total kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Alquran:

بَلْ هُمُ ٱلْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُونَ

Arab-Latin: Bal humul-yauma mustaslimụn

“Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.” (QS As-Saffat : 26)

Makna ini sebenarnya sebagai penguat makna di atas (poin kedua). Seorang Muslim atau pemeluk agama Islam Allah perintahkan untuk secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta harta atau apa pun yang ia miliki hanya kepada Allah SWT.

أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱدْخُلُوا۟ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanudkhulụ fis-silmi kāffataw wa lā tattabi’ụ khuṭuwātisy-syaiṭān, innahụ lakum ‘aduwwum mubīn

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 208).

2. Apa yang dimaksud dengan Rukhsah?

Jawaban:

Rukhsah adalah hukum pengecualian yang berbeda dari hukum azimah karena ada uzur lain yang menyulitkan mukallaf untuk melaksanakan hukum azimah. Dengan demikian, rukhsah merupakan hukum yang meringankan atau memudahkan mukallaf untuk menjalankan syariat.

3. Sebutkan Dalil, Islam adalah agama yang benar!

Jawab:

Dalam Islam, kebenaran Islam tersebut menegaskan dalam Alquran Ali Imran ayat 19 yaitu sebagai berikut:

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ

Arab-Latin: Innad-dīna ‘indallāhil-islām, wa makhtalafallażīna ụtul-kitāba illā mim ba’di mā jā`ahumul-‘ilmu bagyam bainahum, wa may yakfur bi`āyātillāhi fa innallāha sarī’ul-ḥisāb

Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *