Jawaban Aktivitas 6 Halaman 155 Simpulan Kisah Rasulullah Mencoret Tujuh Kata dalam Perjanjian Hudaibiyah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 6 Halaman 155 Simpulan Kisah Rasulullah Mencoret Tujuh Kata dalam Perjanjian Hudaibiyah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 halaman 155. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka Bab 6 Inspirasi Al-Qur’an: Indahnya Beragama Secara Moderat. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Inspirasi Al-Qur’an: Indahnya Beragama Secara Moderat

Aktivitas 6

Perhatikan catatan sejarah berikut. Diskusikan secara kelompok.
Simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?

Kisah Rasulullah Mencoret Tujuh Kata
dalam Perjanjian Hudaibiyah

Pada tahun 628 M, sekitar tahun 1400 pengikut Raslullah Saw. dari Madinah pergi ke Makah untuk melaksanakan Umroh. Namun kaum Quraisy tidak rela hal itu terjadi. Mereka menyiagakan pasukan yang cukup besar untuk menghadang rombongan Rasulullah di pintu masuk kota Makah. Rasulullah Saw yang tidak menginginkan terjadinya peperangan pun mengambil jalan perundingan. Akhirnya disepakatilah sebuah perundingan yang kemudian dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.

Perundingan itu berjalan alot. Banyak klausul yang merugikan kaum muslimin. Meskipun demikian Rasulullah Saw tetap memimpin perundingan dengan tenang. Beberapa usulan yang ditolak oleh perwakilan Quraisy di antaranya adalah tulisan bismillāhirrahmānirrahīm diganti dengan bismika Allāhumma. Perwakilan Quraisy juga menolak kalimat Muhammad Rasūlullah dan diganti dengan Muhammad bin Abdullah.

Kalau dihitung ada tujuh kata yang dihapus dalam peristiwa tersebut, yakni lima kata dalam kalimat bismillāhirrahmānirrahīm (bi, ism, allāh, ar-rahmān, ar-rahīm dan kalimat rasūlullah (rasūl dan Allāh). Rata-rata sahabat nabi merasa keberatan dan memprotes penghapusan itu. Tapi Nabi Muhammad Saw menerimanya. Bagi Rasulullah Saw tercapainya kesepakatan untuk menghindari peperangan adalah tujuan utama meskipun isi kesapakatan “mengurangi” kebesaran nama agama pada tataran simbolis.

Bukankah kisah ini hampir sama dengan kisah penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta? Wallahu a’lām

Sumber: Dikutip dari https://islam.nu.or.id/post/read/43572/kisah-rasulullah-mencoret-tujuh-kata

Jawaban:

Kesimpulan

Pelajaran berharga dari peristiwa Perjanjian Hudaibiyah tersebut adalah pentingnya menjunjung tinggi perdamaian. Lewat diplomasi, Rasulullah menghindari pertumpahan darah, meski dengan begitu beliau merelakan Islam pada tataran simbol (bukan substansi) tak tampil menonjol. Nabi juga menunjukkan sikap tenang dan sabar karena tak ingin memaksakan kehendak dalam hal perbedaan keyakinan.

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like