Jawaban Aktivitas 6.7 halaman 136 Penciptaan Alam Semesta Pada Enam Masa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 6.7 halaman 136 Penciptaan Alam Semesta Pada Enam Masa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 halaman 136. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 6 Alam Semesta Sebagai Tanda Kekuasaan Allah Swt. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Aktivitas 6.7

Pada Q.S. al-A’rāf /7: 54, disebutkan penciptaan alam semesta pada enam masa. Secara berkelompok, cari informasi mengenai enam masa tersebut! Jawaban kalian ditulis pada kertas plano, kemudian disajikan di depan kelas.

Jawaban:

Surat Al-A’raf Ayat 54

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Arab-Latin: Inna rabbakumullāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā ‘alal-‘arsy, yugsyil-lailan-nahāra yaṭlubuhụ ḥaṡīṡaw wasy-syamsa wal-qamara wan-nujụma musakhkharātim bi`amrihī alā lahul-khalqu wal-amr, tabārakallāhu rabbul-‘ālamīn

Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

Dalam tafsir surat Al A’raf ayat 54 ini menjelaskan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa. Setelah penciptaan langit dan bumi selesai, dalam tafsir surat Al A’raf ayat 54 ini mengisahkan Allah bersemayam di atas Arsy mengurus dan mengatur semua urusan yang berhubungan dengan langit dan bumi sesuai dengan ilmu dan kebijaksanaan-Nya.

Walaupun yang disebutkan dalam ayat ini hanya langit dan bumi saja, tetapi yang dimaksud ialah semua yang ada di alam ini, karena yang dimaksud dengan langit ialah semua alam yang di atas, dan yang dimaksud dengan bumi ialah semua alam di bawah, dan termasuk pula alam yang ada di antara langit dan bumi sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:

اَلَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ

Artinya : Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. (al-Furqān/25: 59)

Maksud “langit dan bumi” dalam ayat ini adalah semua yang ada di alam ini termasuk alam yang ada di antara langit dan bumi. Adapun makna enam masa dalam ayat ini bukanlah enam hari yang kita kenal saat ini, tetapi enam masa sebelum penciptaan langit dan bumi.

Dalam tafsir Kementerian Agama menyebutkan bahwa sehari di sisi Allah sama dengan 1000 tahun sebagaimana firman-Nya: “Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Al-Hajj: 47)

Ada pula menyebutkan 50.000 tahun seperti dalam firman-Nya: “Para Malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.” (Al-Ma’arij: 4) Tak bisa dibayangkan betapa lamanya waktu tersebut. Yang pasti, semua makhluk-Nya termasuk matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya.

Penjelasan Sains Berikut ini penjelasan penciptaan langit dan bumi dalam enam hari (masa) menurut ilmu Sains.

Menurut Ilmuwan Marconi (2003) keenam masa itu sebagai berikut:

1. Masa Pertama

Yakni masa sejak ‘Dentuman Besar (Big Bang) dari Singularity, sampai terpisahnya Gaya Gravitasi dari Gaya Tunggal (Superforce), ruang-waktu mulai memisah. Namun Kontinuum Ruang-Waktu yang lahir masih berujud samar-samar, dimana energi-materi dan ruang-waktu tidak jelas bedanya.

2. Masa Kedua

Terbentuknya inflasi Jagad Raya, namun Jagad Raya ini masih belum jelas bentuknya, dan disebut sebagai Cosmic Soup (Sup Kosmos). Gaya Nuklir-Kuat memisahkan diri dari Gaya Elektro-Lemah, serta mulai terbentuknya materi-materi fundamental: quarks, antiquarks, dan sebagainya. Jagad Raya mulai mengembang.

3. Masa Ketiga

Masa terbentuknya inti-inti atom di Jagad Raya ini. Gaya Nuklir-Lemah mulai terpisah dengan Gaya Elektromagnetik. Inti-inti atom seperti proton, netron, dan meson tersusun dari quark-quark ini. Masa ini dikenal sebagai masa pembentukan inti-inti atom (Nucleosyntheses). Ruang, waktu serta materi dan energi, mulai terlihat terpisah.

4. Masa Keempat

Elektron-elektron mulai terbentuk, namun masih dalam keadaan bebas, belum terikat oleh inti-atom untuk membentuk atom yang stabil.

5. Masa Kelima

Terbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan radiasi, dan Jagad Raya, terus mengembang dan mulai nampak transparan.

6. Masa Keenam

Jagad raya terus mengembang, atom-atom mulai membentuk aggregat menjadi molekul-molekul, makro-molekul, kemudian membentuk proto-galaksi, galaksi-galaksi, bintang-bintang, tata-surya tata surya, dan planet-planet.

Dari ayat di atas dapat disimpulkan:

1. Penciptaan bumi berasal dari gumpalan-gumpalan seperti asap adalah dua masa. Dan penciptaan tanah, bukit-bukit, gunung-gunung serta tumbuh-tumbuhan dan bintang dalam dua masa pula. Dengan demikian sempurnalah penciptaan bumi dan segala isinya dalam empat masa.

2. Penciptaan langit berasal dari gumpalan-gumpalan kabut itu dengan segala isinya dalam dua masa pula. Adapun bagaimana prosesnya, Al-Qur’an tidak menjelaskannya secara terperinci dan kewajiban para ahli untuk menyelidikinya. Kemudian setelah selesai penciptaan langit dan bumi, Allah bersemayam di atas ‘Arsy. Tentang bagaimana Allah bersemayam di atas ‘Arsy-Nya tidaklah dapat disamakan atau digambarkan seperti bersemayamnya seorang raja di atas singgasananya, karena Allah tidak boleh disamakan dan dimisalkan dengan makhluk-Nya.

Demikianlah proses penciptaan langit dan bumi yang patut kita ketahui. Allah menciptakannya dengan keseimbangan dan keserasian. Tidak ada benturan atau tabrakan satu dengan yang lainnya. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam. Hanya Dia-lah yang patut disembah.

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *