Jawaban Aktivitas 6.5 halaman 132 Memahami Penerapan Huruf Gunnah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 6.5 halaman 132 Memahami Penerapan Huruf Gunnah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 halaman 132. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 6 Alam Semesta Sebagai Tanda Kekuasaan Allah Swt. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Aktivitas 6.5

Untuk mengasah kemampuan kalian dalam memahami penerapan huruf gunnah, bersama teman sekelompok, cari hukum bacaan gunnah pada surah yang lain!

Jawaban:

Hukum Bacaan Ghunnah

Secara etimologi, gunnah artinya suara di pangkal hidung. Secara terminologi, ghunnah artinya adalah hukum bacaan tajwid di mana huruf ghunnah, yakni mim dan nun ketika ditasydid. Ketika kedua huruf tersebut ditasydid, maka harus membacanya dengan cara ghunnah. Adapun cara membaca hukum bacaan ghunnah adalah dengan membunyikan sambil mendengung. Adapun lama mendengungnya selama dua ketukan atau satu alif. Lama ketukan tersebut bisa menyesuaikannya dengan irama lagu yang dibaca oleh pembaca.

Ghunnah sebenarnya adalah bagian dari sifat huruf yang tetap, Akan tetapi karena huruf mim dan nun sangat berdengung ketika bertasydid daripada ketika tidak bertasydid, makan dikenai hukum bacaan tersendiri, yaitu hukum bacaan ghunnah.

Selain mim dan nun bertasydid, ada lima tingkatan dalam pembagian ghunnah, antara lain sebagai berikut:

1. Tasydid

Ghunnah tasydid adalah tingkatan ghunnah yang paling sempurna. Hukum bacaan ini berlaku ketika nun atau mim bertasydid, baik itu menggunakan tasydid asli atau tasydid tambahan karena akibat dari idgham yang sempurna (Idgham Kamil).

Contoh Ghunnah dari Tasydid asli

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

Contoh Ghunnah dari Tasydid Tambahan akibat Idgham Kamil

إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا

Berdasarkan hukum bacaannya, contoh tersebut merupakan hukum bacaan Ghunnah (nun dan mim tasydid), Idgham Bi Ghunnah (hanya huruf nun dan mim), Idgham Mimi, Idgham Mutajanisain (ba’ sukun bertemu mim), dan Idgham Syamsi (hanya huruf nun).

2. Idgham

Tingkatan ghunnah yang kedua berada pada Idgham Naqish, yakni hukum bacaan Idgham Bi Ghunnah yang melibatkan huruf ya dan wawu. Contohnya adalah sebagai berikut

فَمَن يَعْمَلْ

3. Ikhfa dan Iqlab

Tingkatan ketiga adalah ghunnah yang berada pada hukum bacaan Ikhfa dan Iqlab.

Contoh ghunnah pada hukum Ikhfa:

ذَرَّةٍ شَرًّا

Contoh ghunnah pada hukum Iqlab:

حِلٌّ بِهَٰذَا الْبَلَدِ

4. Idzhar

Tingkatan selanjutnya berada pada huruf mim atau nun sukun yang dibaca jelas. Ghunnah ini berada pada hukum bacaan Idzhar Halqi dan Idzhar Syafawi. Dalam hukum bacaan idzhar, baik idzhar halqi dan idzhar syafawi, ghunnah atau dengung tidak terbaca dengan jelas atau tidak sempurna. Artinya kembali ke asal pengucapan bunyi nun dan mim, tanpa adanya ghunnah.

5. Berharakat

Tingkatan paling lemah adalah huruf nun atau mim yang berharakat, baik harakat fathah, dhammah, atau kasrah. Di sini, ghunnah juga membacanya secara tidak jelas atau tidak sempurna, seperti yang berlaku pada hukum bacaan idzhar.

Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa ghunnah artinya dengung. Ghunnah adalah bunyi dengung yang hampir ada di beberapa hukum bacaan. Akan tetapi, ghunnah yang paling sempurna adalah ghunnah yang terjadi ketika huruf mim dan nun bertasydid.

Adapun bunyi dengung atau ghunnah juga terdapat pada hukum bacaan idgham, ikhfa, dan iqlab. Dalam hukum bacaan idzhar, baik idzahr halqi maupun idzah syafawi, juga terdapat bunyi dengung atau ghunnah, hanya saja tidak dibaca dengan jelas atau tidak sempurna.

Contoh Bacaan Ghunnah

a. Surat Al-Baqarah ayat 157

أُو۟لَـٰۤىِٕكَ عَلَیۡهِمۡ صَلَوَ ٰ⁠تࣱ مِّن رَّبِّهِمۡ

Ulaa’ika ‘alaihim shalawaatum mirrabihim

b. Surat Al-Baqarah ayat 210

هَلۡ یَنظُرُونَ إِلَّاۤ أَن یَأۡتِیَهُمُ ٱللَّهُ فِی ظُلَلࣲ مِّنَ ٱلۡغَمَامِ

Hal yandzuruuna illaa an ya’tiyahumullahu fii zhulalim min al-ghamami

c. Surat Al-Baqarah ayat 270

وَمَاۤ أَنفَقۡتُم مِّن نَّفَقَةٍ أَوۡ نَذَرۡتُم مِّن نَّذۡرࣲ فَإِنَّ ٱللَّهَ یَعۡلَمُهُۥۗ

Wa maa anfaqtum min nafaqatin au nadzartum min nadzrin fainna Allaha ya‘lamuh.

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *