Jawaban Aktivitas 2 Halaman 87 Gerhana Matahari dan Bulan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 2 Halaman 87 Gerhana Matahari dan Bulan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 halaman 73. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka Bab 4 Ibadah dengan Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah Swt serta Peduli terhadap Sesama Melalui Salat Gerhana, Istiska, dan Jenazah. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Ibadah dengan Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah Swt serta Peduli terhadap Sesama Melalui Salat Gerhana, Istiska, dan Jenazah

Aktivitas 2

Kamis, 26 Desember 2019, terjadi gerhana matahari cincin di beberapa tempat di Indonesia. Gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta berada pada titik terjauh dari bumi. Ini menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil dari matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.

Gerhana matahari cincin yang berlangsung pada 26 Desember disambut dengan antusias oleh masyarakat di sejumlah tempat di Indonesia. Di Medan, Sumatera Utara, sejumlah orang menggelar salat gerhana matahari di kampus pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Dipandu staf pengajar dari fakultas terkait, mahasiswa dan anggota masyarakat berusaha menyaksikan gerhana matahari dengan menggunakan teleskop yang disediakan di lokasi.

Di Cibinong, Jawa Barat, sejumlah warga menggelar salat Kusuf atau salat gerhana matahari di Mesjid Agung Baitul Faizin, Cibinong, Bogor. Mereka juga berusaha menyaksikan gerhana itu dengan menggunakan alat. Di Solo, Jawa Tengah, puluhan orang mengikuti acara nonton bareng gerhana matahari cincin yang digelar di Observatorium Assalaam, Pabelan, Sukoharjo.

Gerhana matahari cincin adalah fenomena yang cukup langka. Fenomena yang sama akan bisa dilihat lagi di Indonesia pada tanggl 21 Mei tahun 2031. Sementara sebelum gerhana matahari cincin pada 26 Desember 2019, fenomena yang sama terjadi di Indonesia pada 22 Agustus 1998, kemudian 26 Januari 2009. Karena langka, harus menunggu waktu yang cukup lama untuk bisa menikmati indahnya ciptaan dan kekuasaan Allah Swt. itu.

Sumber: Dikutip dari https://www.bbc.com/indonesia/majalah-50914357

Apakah kalian pernah melihat gerhana matahari atau bulan?

Jawab:

Pernah, akan tetapi tidak melihat begitu jelas karena cuaca berawan.

Menurut kalian mengapa bisa terjadi gerhana matahari dan bulan?

Jawaban:

Penyebab terjadinya gerhana matahari ini sebabkan ketika posisi bumi, bulan, dan matahari tersebut membentuk garis lurus, maka Bulan akan menutupi matahari. Posisi Bulan yang menutupi Matahari ini akan menyebabkan terhalangnya pandangan manusia terhadap Matahari.

Gerhana bulan merupakan peristiwa ketika cahaya matahari terhalang oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa itu adalah salah satu akibat dari dinamisnya pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan di tata surya. Pergerakan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Pada tahun ini, gerhana bulan yang terjadi dan dapat diamati dari Indonesia ada dua, yaitu Gerhana Bulan Penumbra (GBP) dan Gerhana Bulan Sebagian (GPS).

Proses terjadinya Gerhana Bulan Penumbra adalah ketika Matahari berada sejajar dengan Bumi. Sementara Bulan berada di bagian penumbra sebagai berikut.

Matahari – Bumi – Bulan (di penumbra)

Ketika Bumi lewat di antara Bulan dan Matahari dalam satu garis lurus, hasilnya bayangan Bumi jatuh tepat di permukaan Bulan. Sebab, Bumi memblok sinar Matahari mencapai Bulan.

Apa yang kalian lakukan pada saat terjadinya matahari dan bulan!

Jawaban:

Ketika terjadi gerhana matahari, di zaman Rasulullah SAW, beliau keluar dengan bergegas, menarik bajunya, lalu sholat dengan manusia dan memberitakan kepada mereka bahwa gerhana adalah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dengan gerhana tersebut boleh jadi merupakan sebab turunnya adzab untuk manusia dan memerintahkan untuk mengerjakan amalan yang bisa menghilangkannya.

Beliau memerintahkan untuk mengerjakan sholat, berdo’a, istighfar, bersedekah dan amalan-amalan shalih lainnya.

1. Sholat Gerhana Matahari

Al Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari hadits Abu Mas’ud Al Anshari berkata:

“Terjadi gerhana matahari pada hari meninggalnya Ibrahim Bin Muhammad Saw maka manusia mengatakan ‘Terjadi gerhana matahari karena kematian Ibrahim’.”

Maka Rasulullah Saw bersabda:

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, keduanya tidak terkena gerhana karena kematian atau kehidupan seseorang, jika kalian melihat yang demikian itu, maka bersegeralah untuk ingat kepada Allah dan mengerjakan sholat.”

2. Dzikir dan Doa

Selain melaksanakan sholat, dikutip dalam buku ‘Fiqih Shalat Gerhana’ oleh Isnan Ansory, Lc., M.Ag kamu juga bisa memperbanyakdzikir, istighfar dan doa selama peristiwa gerhana. Hal ini didasarkan kepada hadits berikut:

“Dari Abu Musa berkata: Rasulullah Saw bersabda: Inilah dua tanda-tanda yang Allah kirimkan, ia tidak terjadi karena hidup atau matinya seseorang, tetapi “(Dia, Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengannya)” (Qs. Az-Zumar: 16). Maka jika kalian melihat sesuatu padanya (gerhana), maka segeralah untuk mengingat Allah, berdoa dan meminta ampunan.” (HR. Bukhari).

3. Shadaqah

Dari ‘Aisyah dia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka perbanyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikanlah sholat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari).

Dari Asma’, ia berkata: “Nabi Saw telah memerintahkan untuk membebaskan budak ketika terjadi gerhana matahari.” (HR. Bukhari).

4. Khutbah

Hadist yang menyarankan khutbah usai sholat gerhana disebutkan Imam An-Nawawi,

“Abu Ishaq As-Syairazi berkata, disunahkan khutbah setelah sholat gerhana sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah RA, Sungguh setelah selesai sholat gerhana, Nabi SAW berdiri dan khutbah di hadapan manusia, kemudian ia memanjatkan puji kepada Allah, dilanjutkan dengan bersabda, ‘Matahari dan bulan adalah ayat (tanda kebesaran Allah) dari sekian ayat-ayat Allah Azza wa Jalla. Keduanya tidak akan gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Apabila kalian menyaksikannya, maka shalat dan sedekahlah.”

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

You May Also Like