Jawaban Aktivitas 3 Halaman 199 Ragam Perbedaan di Lingkungan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 3 Halaman 199 Ragam Perbedaan di Lingkungan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 halaman 199. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka Bab 8 Menjadi Generasi Toleran Membangun Harmoni Intern dan Antar Umat Beragama. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Menjadi Generasi Toleran Membangun Harmoni Intern dan Antar Umat Beragama

Aktivitas 3

Temukan ragam perbedaan di lingkungan kalian masing-masing, seperti suku, agama, ras, organisasi sosial, politik, cara beribadah dan lain-lain.

Isikan temuan kalian di tabel berikut!

Jawaban:

Berikut contoh keberagaman yang ada di rumah dan cara menyikapi perbedaan tersebut:

1. Keberagaman agama

Dalam lingkungan rumah, keberagaman agama sering terjadi. Namun, hal ini tidak seharusnya menjadi pembeda atau pemecah, melainkan mempersatukan ikatan keluarga.

Keberagaman agama Agama adalah sistem keyakinan kepada Tuhan. UUD 1945 menjamin kebebasan beragama . Agama yang diakui secara sah di Indonesia adalah:

a. Islam

b. Kristen

c. Katolik

d. Hindu

e. Buddha

f. Konghucu

Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa lain dan pegagang asing yang datang ke wilayah Indonesia. Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang relijius. Semua agama meyakini akan keberadaan dan kekuasaan Tuhan. Akan tetapi sistem keyakinan dab ibadah antara satu agama dengan agama yang lain berbeda.

Menganut agama merupakan hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD 1945 pasal 28E ayat 1 yang berbunyi: Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali.

Cara menyikapinya:

Perlu dikembangkan toleransi umat beragama yang meliputi:

a. Toleransi antarumat beragama yang berbeda (toleransi eksternal)

b. Toleransi antarumat beragama yang sama (toleransi internal)

c. Toleransi umat beragama dengan pemerintah

2. Keberagaman Ras

Dalam lingkungan rumah, keberagaman Ras juga sering terjadi. Keberagaman ini bisa jadi penyebabnya karena adanya perbedaan gen atau penyebab lainnya.

Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata serta ciri fisik yang lainnya.

Secara umum, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima macam yaitu :

a. Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.

b. Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.

c. Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.

d. Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang); serta Khoisan (Afrika Selatan).

Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi:

a. Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi.

b. Ras Melanesoid di Papua, Maluu dan Nusa Tenggara Timur.

c. Ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang dan Korea yang tersebar di seluruh Indonesia

d. Ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika. Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tapi juga bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Cara menyikapinya:

Setiap warga negara Indonesia diminta menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian. Kondisi ini sesuai sila kedua Pancasila yang berbunyi yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Artinya bangsa Indonesia menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia tanpa membeda-bedakan ras.

3. Keberagaman jenis kelamin

Dalam lingkungan rumah, keberagaman jenis kelamin menjadi bentuk keberagaman yang paling sering kita temui. Misalnya ayah berjenis kelamin laki-laki, ibu berjenis kelamin perempuan, adik berjenis kelamin laki-laki, kakak berjenis kelamin perempuan, dan seterusnya.

Cara menyikapinya:

Ssaling menghargai, menghormati, dan menerapkan hak serta kewajiban yang setara. Contohnya antara anak laki-laki dan perempuan, keduanya mempunyai kewajiban yang sama untuk membantu membersihkan rumah.

4. Keberagaman pendidikan

Dalam lingkungan rumah, keberagaman pendidikan juga sering Kita temui. Contohnya ayah lulusan S1, ibu lulusan S1, adik masih belajar di SD, kakak sedang menempuh kuliah, dan seterusnya.

Cara menyikapinya:

Saling menghargai, menghormati, tidak mengganggu ketika saudara sedang belajar, dan membantu mengerjakan PR.

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***