Jawaban Aktivitasku halaman 31 Menahan Diri Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD Kelas 4 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitasku halaman 31 Menahan Diri Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD Kelas 4 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD Kelas 4 halaman 31. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD Kelas 4 Kurikulum Merdeka Bab 2 Teladan Mulia Asmaulhusna. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Teladan Mulia Asmaulhusna

Aktivitasku

Berdasar pengalamanmu, bagaimana cara menahan diri ketika akan berbuat sesuatu yang merugikan? Dan apa manfaatnya?

Jawaban:

Cara menahan diri ketika akan berbuat sesuatu yang merugikan

Dengan senantiasa mengingat Allah SWT, beristighfar setiap saat. Dengan mengucapkan salah satu dzikir Allah SWT untuk bisa menenangkan diri dalam suatu perbuatan yang tidak baik atau rugi. Salah satu dzikir Allah SWT adalah istigfar dengan lafadz astaghfirullah hal adzim.

Istigfar ini bisa kita lakukan setelah melakukan shalat fardhu 5 kali sehari semalam atau juga bisa kita lakukan kapan saja. Istigfar ini juga merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Tidak hanya itu, istigfar ini mempunyai keistimewaan untuk siapa yang selalu mengamalkannya. Salah satu nya dapat menenangkan hati dan mendekatkan kita dengan Allah SWT serta juga menahan diri setiap godaan setan yang tiada hentinya membisikkan kita untuk melakukan suatu perbuatan tidak baik yang dapat merugikan diri kita.

Para Ulama menyebutkan bahwa Allâh Azza wa Jalla memberikan rasa aman kepada manusia dengan 2 hal, yaitu adanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diantara mereka dan Istighfâr. Sekarang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat, berarti yang masih tinggal satu yaitu istighfâr. Oleh karena itu istighfâr menjadi pengaman dari kemarahan Allâh Azza wa Jalla.

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allâh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allâh ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu sedang mereka mengetahui. [Ali ‘Imrân/3:135]

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata :

لَا كَبِيْرَةَ مَعَ اسْتِغْفَارٍ وَلَا صَغِيْرَةَ مَعَ إِسْرَارٍ

Tidak ada dosa besar jika diiringi dengan istighfâr dan tidak ada dosa kecil jika dikerjakan terus menerus.

Manfaatnya menahan diri

Menjauhkan kita dari segala sesuatu yang merugikan. Menahan diri atau menahan amarah memiliki manfaat lainnya sesuai Sabda Rasulullah Saw

1. Menahan amarah, bentuk kekuatan yang hakiki

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan bahwa kekuatan sejati ada pada seseorang yang mampu mengendalikan diri ketika marah. Sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam,

لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ.

“Orang yang kuat itu bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.”

2. janji surga bagi orang yang mampu menahan amarah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepada seorang sahabatnya,

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّة

“Janganlah kamu marah, dan bagimu surga.

3. bidadari dan tempat khusus di hari kiamat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

« مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنَ الْحُورِ مَا شَاءَ »

“Barangsiapa yang menahan kemarahannya, padahal dia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah Ta’ala akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua manusia, sampai (kemudian) Allah membiarkannya memilih bidadari bermata jeli yang disukainya.”

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *