Jawaban Aktivitas 5.3 halaman 124 Nilai Keteladanan Yang Dapat Diambil Dari Artikel Gadis Penjual Susu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 5.3 halaman 124 Nilai Keteladanan Yang Dapat Diambil Dari Artikel Gadis Penjual Susu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas 10 halaman 124. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka Bab 5 Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Aktivitas 5.3

Baca dan cermatilah artikel di bawah ini, kemudian tulislah nilai-nilai keteladanan yang dapat diambil dari artikel tersebut!

Gadis Penjual Susu

Khalifah Umar bin Khattab sering keliling pada malam hari untuk memeriksa kondisi rakyatnya secara langsung. Pada suatu malam, Umar bin Khattab terhenti di dekat sebuah rumah karena merasa curiga melihat lampu rumah tersebut masih menyala. Dari dalam rumah tersebut terdengar percakapan antara seorang ibu dengan putrinya. “Wahai putriku, campurkanlah susu yang tadi engkau perah dengan sedikit air,” kata sang ibu. “Bu, Amirul Mukmimin Umar bin Khattab melarang untuk berbuat curang dengan mencampurkan air kedalam susu”, sang anak menjawab dengan nada penuh sayang kepada ibunya. “Putriku, banyak orang melakukannya, lagi pula tidak ada orang yang tahu, termasuk Umar bin Khattab”, sang ibu mencoba membujuk putrinya. “Ibu, meskipun tidak ada yang melihat perbuatan kita, tapi Allah Swt. pasti mengetahui”. Dari luar, Umar bin Khattab tersenyum, dan berkata dalam hatinya “sungguh luar biasa kejujuran anak perempuan ini”.

Khalifah Umar bin Khattab segera pulang dan memanggil putranya, Ashim bin Umar. “Anakku, menikahlah dengan gadis itu, sungguh ia seorang yang jujur, ia hanya takut kepada Allah Swt, bukan kepada manusia.” Beberapa hari kemudian, Ashim bin Umar melamar gadis jujur itu. “Wahai putra Amirul Mukminin, tidaklah pantas Tuan menikahi gadis miskin seperti putriku”, kata sang ibu. “Sesungguhnya kemuliaan seseorang tergantung dari ketaqwaannya kepada Allah Swt.,” jawab Ashim bin Umar.

Dari pernikahan antara Ashim dengan gadis tersebut, lahirlah Laila yang kemudian masyhur dengan sebutan Ummi Ashim.

Ketika sudah dewasa, Ummi Ashim dinikahi oleh Abdul Aziz bin Marwan, seorang gubernur Mesir pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Dari pernikahan ini, lahirlah Umar bin Abdul Aziz, yang kelak menjadi seorang khalifah. Umar bin Abdul Aziz terkenal sebagai khalifah yang sangat adil dan bijaksana.

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Jawaban:

Hikmah dari cerita Gadis Penjuak Susu

1. Allah Swt. akan menyayangi orang yang jujur dan memberikannya kesuksesan di dunia dan akhirat.

2. Hidari Sifat Curang

Surat Al-Muthaffifin, ayat 1-6

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (1) الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (2) وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (3) أَلَا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ (4) لِيَوْمٍ عَظِيمٍ (5) يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (6)

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?

3. Gadis yang takut kepada Allah sehingga tidak mau berlaku curang ke barang dagangannya.

Surat Al-Mulk (67) Ayat 12

إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berkata bahwa Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya),

“Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak akan menghimpun pada diri hamba-hamba-Ku dua rasa aman dan dua rasa takut. Jika dia merasa aman dari-Ku di dunia, maka Aku akan beri rasa takut pada hari Aku menghimpun hamba-hamba-Ku. Dan jika dia takut kepada-Ku di dunia maka Aku akan berikan rasa aman pada hari Aku menghimpun hamba-hamba-Ku.” (HR. Abu Nu’aim dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah di dalam ash-Shahihah no. 742)

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *