Jawaban Aktivitas 8.1 Halaman 175 Gambar Ilustrasi Sederhana Mengenai Pesan dari Pantun Ghibah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

ohgreat.id-Jawaban Aktivitas 8.1 Halaman 175 Gambar Ilustrasi Sederhana Mengenai Pesan dari Pantun Ghibah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, Ohgreat akan membahas materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 halaman 175. Bacaan ini bisa Adik-adik temukan pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 8 Menghindari Gibah Dan Melaksanakan Tabayun. Pembahasan berikut bisa Adik-adik simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah Ohgreat kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Aktivitas 8.1

Pantun Pemantik

Bacalah pantun di bawah ini!

Jalan jalan dengan Pak Hansip
Makan soto bersama temannya
Janganlah kamu suka bergosip
Akan banyak musuh akibatnya

Pergi ke pasar beli buah-buahan
Buah kedondong dan buah kemiri
Gibah jadi perbuatan menjijikkan
Laksana makan bangkai saudara sendiri

Setelah pantun di atas dibaca, buatlah gambar ilustrasi sederhana mengenai pesan dari pantun di atas, kemudian sajikan di depan kelas!

Jawaban:

Gambar Ilustrasi Sederhana Mengenai Pesan dari Pantun Ghibah

Gambar Ilustrasi Dua orang sedang ghibah

Pengertian Ghibah

Perilaku ghibah adalah perbuatan tercela yang terlarang keras oleh agama Islam. Membicarakan kejelekan dan keburukan orang lain disebut ghibah atau menggunjing. Islam sangat melarang ghibah yaitu menggunjingkan keburukan atau aib orang lain.

Larangan tentang ghibah ini juga tertuang jelas dalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 12 yang berbunyi sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”

Sebagaimana yang tertulis pada ayat tersebut, larangan ghibah terlihat jelas pada kalimat “Janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain”. Menjelaskan lebih lanjut , ghibah ibarat memakan daging saudara sendiri yang telah mati.

Pengertian ghibah juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW pada salah satu hadits dalam riwayat Abu Daud:

Dari abu Hurairah berkata. “Rasulullah pernah mendapat pertanyaan, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan ghibah?” Rasulullah menjawab: “Engkau menyebut tentang saudaramu yang tidak ia sukai.” Rasulullah ditanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika apa yang ada pada saudaraku sesuai dengan yang aku katakan?” Rasulullah menjawab: “Jika apa yang engkau katakan itu memang benar benar ada maka engkau telah berbuat ghibah, namun jika tidak maka engkau telah berbuat fitnah.” (HR. Abu Daud 4231)

Ghibah dan fitnah, keduanya merupakan perilaku tercela. Hanya saja yang membedakan adalah benar atau tidaknya apa yang dibicarakan.

Larangan ghibah disebut pada hadits lainnya, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barang siapa menahan ghibah terhadap saudaranya, maka Allah akan menyelamatkan wajahnya dari api neraka kelak pada hari kiamat.” (HR. Tirmidzi 1854)

Pada hadits tersebut menjelaskan bahwa mereka yang menjauhi perbuatan ghibah akan Allah janjikan keselamatan dari api neraka saat hari kiamat kelak. Sebegitu tercelanya perbuatan ghibah.

Lalu, hadits lainnya juga menjelaskan larangan ghibah dan konsekuensi yang didapatkan saat hari kiamat kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

“Barang siapa yang menutup aib saudara muslimnya, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang siapa yang mengumbar aib saudara muslimnya, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya.” (HR. Ibnu Majah 2536)

Betapa buruknya perilaku ghibah hingga Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW melarang keras perilaku tersebut. Hal ini terlihat jelas dengan larangan ghibah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits.

 

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Ohgreat tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Adik-adik gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Jawaban pada unggahan Ohgreat mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

*** Agar tidak ketinggalan update berita berita menarik dan Pembahasan Soal terbaru lainnya yang ada di ohgreat.id. Jangan lewatkan dan dapatkan Berita berita Update lainnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *